Harga BBM BP Naik di Maret 2025, Pertamax Tetap Stabil
BP Indonesia menaikkan harga BBM jenis BP 92 dan BP Ultimate di Maret 2025, sementara Pertamina menurunkan harga Dexlite dan Pertamina Dex di beberapa wilayah, dan Pertamax series tetap stabil.

Jakarta, 1 Maret 2025 - PT BP Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis BP 92 dan BP Ultimate pada bulan Maret 2025. Kenaikan ini terjadi di tengah fluktuasi harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah terkait BBM. Kenaikan harga ini berdampak pada konsumen yang menggunakan BBM jenis tersebut.
Rincian kenaikan harga BBM dari BP Indonesia disampaikan melalui laman resminya. Kenaikan harga ini berlaku efektif sejak awal Maret 2025 di seluruh SPBU BP di Indonesia. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian bagi masyarakat yang menggunakan BBM jenis BP 92 dan BP Ultimate.
Sementara itu, Pertamina juga mengumumkan perubahan harga BBM nonsubsidi di beberapa wilayah, menunjukkan dinamika pasar BBM di Indonesia yang cukup kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kenaikan Harga BBM BP Indonesia
Harga BBM jenis BP 92 naik dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.300 per liter. Kenaikan sebesar Rp100 per liter ini terbilang relatif kecil, namun tetap berdampak pada pengeluaran konsumen. Sementara itu, BBM jenis BP Ultimate mengalami kenaikan harga sebesar Rp120 per liter, dari Rp13.940 menjadi Rp14.060 per liter. Kenaikan ini perlu dipertimbangkan oleh konsumen dalam mengatur pengeluaran bulanan mereka.
Berbeda dengan dua jenis BBM di atas, BBM jenis BP Ultimate Diesel justru mengalami penurunan harga. Penurunan sebesar Rp270 per liter, dari Rp15.030 menjadi Rp14.760 per liter, memberikan sedikit keringanan bagi konsumen yang menggunakan jenis BBM ini.
Perlu diteliti lebih lanjut apa yang menjadi faktor penyebab perbedaan harga ini. Apakah ada faktor internal perusahaan atau faktor eksternal seperti fluktuasi harga minyak mentah dunia yang mempengaruhi kebijakan penetapan harga BBM BP Indonesia?
Perubahan Harga BBM Pertamina
Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga mengumumkan perubahan harga BBM untuk beberapa wilayah. Perubahan harga ini terfokus pada BBM nonsubsidi jenis Dex Series yang mengalami penurunan harga. Penurunan harga ini berlaku di wilayah Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya.
Di Jabodetabek, harga Dexlite turun dari Rp14.600 per liter menjadi Rp14.300 per liter, sementara Pertamina Dex turun dari Rp14.800 per liter menjadi Rp14.600 per liter. Penurunan harga ini memberikan dampak positif bagi konsumen di wilayah tersebut.
Namun, perlu dicatat bahwa harga BBM Pertamax series tetap stabil. Harga Pertamax tetap di angka Rp12.900 per liter, Pertamax Turbo Rp14.000 per liter, dan Pertamax Green 95 Rp13.700 per liter. Stabilitas harga ini memberikan kepastian bagi konsumen yang menggunakan BBM jenis Pertamax series.
Sementara itu, harga Pertalite dan Biosolar (subsidi) tetap stabil di angka Rp10.000 per liter dan Rp6.800 per liter. Pemerintah tampaknya masih mempertahankan harga BBM subsidi ini untuk menjaga daya beli masyarakat.
Implikasi Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM dari BP Indonesia, meskipun relatif kecil, tetap berpotensi berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat. Pemerintah perlu terus memantau perkembangan harga BBM dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi. Penting juga bagi masyarakat untuk melakukan penghematan dan efisiensi dalam penggunaan BBM.
Perbedaan kebijakan harga BBM antara BP Indonesia dan Pertamina menunjukkan kompleksitas pasar BBM di Indonesia. Transparansi dan komunikasi yang baik dari kedua perusahaan kepada publik sangat penting untuk membangun kepercayaan dan mengurangi potensi kesalahpahaman.
Ke depannya, perlu ada kajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga BBM di Indonesia. Hal ini penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan dalam sektor energi.