Harga Biodiesel Turun di Mei 2025: Rp13.742 per Liter, Dorong Swasembada Energi?
Harga indeks pasar biodiesel turun menjadi Rp13.742 per liter di Mei 2025, penurunan ini diharapkan mampu mendorong program mandatori B40 dan swasembada energi nasional.

Jakarta, 9 Mei 2025 - Harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis Biodiesel mengalami penurunan di bulan Mei 2025. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengumumkan bahwa harga tersebut turun menjadi Rp13.742 per liter. Penurunan ini sebesar Rp548 per liter dibandingkan harga di bulan April 2025 yang mencapai Rp14.290 per liter. Penurunan harga ini tentu menjadi perhatian bagi pelaku industri dan pemerintah dalam konteks program mandatori biodiesel nasional.
Penurunan harga tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Eniya Listiani Dewi melalui pernyataan resmi di Jakarta pada Jumat, 9 Mei 2025. Beliau menjelaskan bahwa harga tersebut merupakan harga indeks pasar ditambah dengan ongkos angkut. Besaran ongkos angkut sendiri mengacu pada keputusan menteri yang mengatur batas maksimal ongkos angkut BBN jenis biodiesel yang dicampur ke dalam bahan bakar minyak (BBM).
Program mandatori biodiesel, khususnya program B40, menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ketahanan dan swasembada energi di Indonesia. Implementasi program ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, khususnya Pasal 18 ayat (3).
Program B40 dan Dampaknya terhadap Swasembada Energi
Eniya Listiani Dewi juga menyampaikan informasi penting terkait konversi Crude Palm Oil (CPO) menjadi Biodiesel. Ia menyebutkan bahwa besaran konversi CPO menjadi Biodiesel adalah sebesar 85 dolar AS per metrik ton. Nilai kurs yang digunakan untuk konversi ini mengacu pada rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 Maret–24 April 2025, yaitu sebesar Rp16.769.
Program B40, yang telah diterapkan sejak 1 Januari 2025, menunjukkan progres yang signifikan. Hingga April 2025, penyaluran biodiesel telah mencapai 4,3 juta kiloliter (kl) dari total alokasi nasional sebesar 15,616 juta kl. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalankan program mandatori biodiesel dan upaya untuk mencapai target swasembada energi.
Penurunan harga Biodiesel di bulan Mei 2025 diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap industri dan konsumen. Namun, perlu pemantauan dan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan program B40 dan dampaknya terhadap perekonomian nasional. Pemerintah perlu memastikan agar penurunan harga ini tidak mengganggu stabilitas harga dan pasokan biodiesel di pasar.
Analisis Lebih Lanjut Mengenai Penurunan Harga Biodiesel
Penurunan harga Biodiesel ini patut diapresiasi sebagai langkah positif dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada energi. Namun, perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor yang menyebabkan penurunan harga tersebut. Apakah penurunan ini bersifat sementara atau akan berkelanjutan? Pertanyaan ini penting untuk memastikan keberlanjutan program B40 dan perencanaan energi nasional ke depannya.
Selain itu, perlu juga dianalisa dampak penurunan harga ini terhadap petani sawit sebagai penyedia bahan baku CPO. Pemerintah perlu memastikan agar penurunan harga tidak merugikan petani dan tetap memberikan harga yang adil bagi mereka. Keseimbangan antara kepentingan industri, konsumen, dan petani sawit sangat penting untuk keberhasilan program B40.
Ke depan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program B40 perlu ditingkatkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian nasional dan lingkungan. Pemerintah juga perlu terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi biodiesel dan mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, penurunan harga Biodiesel di bulan Mei 2025 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas program B40. Komitmen dan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan petani, sangat penting untuk mencapai target swasembada energi nasional.
Kesimpulannya, penurunan harga Biodiesel menjadi Rp13.742 per liter di bulan Mei 2025 merupakan perkembangan positif dalam upaya mencapai swasembada energi. Namun, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan tetap diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program dan dampaknya terhadap seluruh pemangku kepentingan.