Hoaks Penemuan Nelayan Hilang di Sanana, Pencarian Dilanjutkan Basarnas
Berita penemuan Arifin Waiulung (50), nelayan asal Pulau Buru yang hilang sejak 20 Januari 2025, di Sanana, Maluku Utara, dinyatakan hoaks oleh Basarnas Ambon; pencarian masih berlanjut.
Berita bohong terkait penemuan seorang nelayan asal Pulau Buru yang hilang di laut telah beredar. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon, Muhamad Arafah, memastikan informasi tersebut tidak benar. Nelayan bernama Arifin Waiulung (50) dilaporkan hilang sejak 20 Januari 2025 setelah melaut di perairan Batu Jungku, Kabupaten Buru, Maluku.
Kejadian bermula ketika Arifin pergi melaut menggunakan longboat pada tanggal 20 Januari 2025. Namun, hingga pukul 17.00 WIT, ia tak kunjung kembali. Keluarga kemudian melaporkan kehilangan tersebut.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari masyarakat dan Polairud Polda Maluku langsung melakukan pencarian pada pukul 07.00 WIT di beberapa titik koordinat yang tertera di SAR MAPS. Pencarian dilakukan menggunakan speedboat.
Selama operasi SAR hari ketiga, kabar bohong tentang penemuan Arifin di Sanana, Maluku Utara, menyebar dengan cepat. Tim Basarnas segera melakukan koordinasi dengan Unit Siaga SAR Sanana untuk memverifikasi informasi tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata informasi penemuan Arifin di Sanana tidaklah benar. Ini merupakan informasi yang tidak akurat dan menyesatkan.
Meskipun kabar tersebut hoaks, operasi pencarian Arifin tetap berlanjut. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian hingga sore hari, namun belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Kepala Basarnas Ambon menegaskan kembali bahwa berita penemuan Arifin di Sanana adalah hoaks. Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi, dan hanya mengacu pada sumber terpercaya.
Proses pencarian Arifin Waiulung masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Semoga pencarian ini segera membuahkan hasil dan Arifin dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.