Hun Sen Kecam Intervensi Negara Besar: Kamboja Contoh Nyata Tragedi Intervensi Asing
Ketua Senat Kamboja, Hun Sen, mengecam intervensi negara besar terhadap negara lemah, mencontohkan negaranya sebagai korban dan menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan negara.

Jakarta, 6 Mei 2024 - Ketua Senat Kamboja, Hun Sen, dengan tegas mengecam intervensi negara-negara besar terhadap negara-negara yang lebih lemah. Pernyataan keras ini disampaikannya dalam Kuliah Kepemimpinan Sekolah Pemerintahan ERIA di Jakarta, Selasa. Hun Sen menekankan bahwa sejarah telah membuktikan betapa intervensi asing, terutama dalam bentuk invasi militer untuk memaksa perubahan rezim, bukanlah solusi yang tepat. Pernyataan ini disampaikan di tengah kekhawatiran global akan meningkatnya campur tangan kekuatan besar dalam urusan dalam negeri negara lain.
Dalam pidatonya, Hun Sen memaparkan bahwa intervensi militer hanya berujung pada jatuhnya korban jiwa, memburuknya ketegangan ekonomi, dan memicu konflik sosial yang berkepanjangan. Beliau menambahkan bahwa setiap negara, terlepas dari ukurannya, memiliki karakteristik unik yang terbentuk dari sejarah, budaya, tradisi, cara hidup, dan sistem politiknya masing-masing. Oleh karena itu, pendekatan intervensi yang mengabaikan keberagaman ini dinilai kontraproduktif dan merugikan.
Kamboja sendiri, menurut Hun Sen, menjadi contoh nyata dari dampak buruk intervensi asing. Negara tersebut pernah mengalami tragedi yang sangat menyedihkan akibat campur tangan kekuatan luar. "Sejarah telah membuktikan bahwa intervensi asing, yang bentuk terburuknya adalah invasi militer dalam rangka memaksa perubahan rezim politik atau sistem pemerintahan, tak bakal bisa jadi solusi," tegas Hun Sen. Pengalaman pahit ini menjadi landasan kuat bagi seruannya untuk menghentikan praktik intervensi tersebut.
Intervensi Asing: Ancaman bagi Kedaulatan Negara
Hun Sen menyoroti bahwa intervensi asing masih terjadi hingga saat ini, seperti yang terlihat di Afghanistan dan Bangladesh. Ia menekankan pentingnya pembelajaran dari kasus-kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menghargai aspirasi masing-masing negara dan hak untuk menentukan nasibnya sendiri. "Kami menyerukan supaya negara-negara maju mengerti kesulitan yang dialami negara berkembang. Kami menyambut dukungan dari negara-negara sahabat, namun kami menolak adanya intervensi terhadap urusan dalam negeri kami," tegasnya.
Lebih lanjut, Hun Sen menyatakan penolakan terhadap sanksi sepihak, pembatasan ekonomi, atau bentuk koersif lainnya yang melanggar hukum internasional dan nilai-nilai Piagam PBB. Menurutnya, tindakan-tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan justru akan memperburuk situasi. Beliau juga mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan penolakan terhadap intervensi negara terhadap negara lain dalam Sidang Majelis Umum ke-76 PBB tahun 2021.
Sikap tegas Hun Sen ini mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya praktik intervensi negara besar terhadap negara berkembang. Ia berharap agar negara-negara maju dapat memahami kesulitan yang dihadapi negara berkembang dan menghormati kedaulatan serta hak untuk menentukan nasib sendiri bagi setiap negara.
Dukungan Internasional dan Penolakan Intervensi
Pernyataan Hun Sen mendapat dukungan dari berbagai kalangan yang prihatin terhadap praktik intervensi negara besar. Banyak yang menilai bahwa setiap negara berhak menentukan jalannya sendiri tanpa tekanan dari luar. Intervensi, dalam bentuk apapun, dinilai sebagai pelanggaran terhadap prinsip kedaulatan negara dan dapat memicu ketidakstabilan regional.
Namun, tentu saja, ada pihak yang berpendapat berbeda. Beberapa beranggapan bahwa intervensi terkadang diperlukan untuk melindungi kepentingan keamanan internasional atau hak asasi manusia. Namun, penting untuk diingat bahwa intervensi harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional dan dengan persetujuan dari negara yang bersangkutan. Intervensi yang dilakukan secara sepihak dan tanpa dasar hukum internasional jelas-jelas merupakan pelanggaran.
Pernyataan Hun Sen ini menjadi pengingat penting bagi komunitas internasional tentang perlunya menghormati kedaulatan negara dan menghindari intervensi yang dapat menimbulkan konflik dan ketidakstabilan. Semoga seruannya untuk menghargai aspirasi masing-masing negara dan hak untuk menentukan nasibnya sendiri dapat didengarkan dan diindahkan oleh semua pihak.
Kesimpulannya, pernyataan Hun Sen merupakan suara penting yang menyuarakan keprihatinan global terhadap intervensi negara besar terhadap negara yang lebih kecil dan lemah. Ia menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan penolakan terhadap segala bentuk intervensi yang melanggar hukum internasional. Pernyataan ini diharapkan dapat mendorong dialog dan kerjasama internasional yang lebih konstruktif dan menghormati prinsip-prinsip kedaulatan negara.