Ide Cemerlang Gubernur Sumut: Kolaborasi BUMD Antar Daerah
DPD LPM Sumut menilai ide Gubernur Sumut Bobby Nasution untuk membentuk BUMD bersama antar daerah sangat positif dan layak diadopsi kepala daerah lain untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, meluncurkan gagasan inovatif untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bersama antara Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota se-Sumut. Gagasan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Provinsi Sumut. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memperkuat perekonomian daerah melalui kolaborasi dan sinergi antar pemerintah daerah.
Ketua DPD LPM Provinsi Sumut, Rolel Harahap, menyatakan dukungan penuh terhadap ide tersebut. Menurutnya, gagasan ini menawarkan potensi besar baik untuk tujuan profit maupun peningkatan pelayanan publik. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar kepala daerah untuk merealisasikan potensi ekonomi masing-masing daerah melalui pembentukan BUMD bersama.
Contoh konkret yang diajukan Gubernur Sumut adalah pembentukan BUMD bersama antara Pemprov Sumut dengan Pemkab Langkat di bidang minyak dan gas bumi (migas), serta BUMD bersama antara Pemprov Sumut dan Pemkab Mandailing Natal di bidang pertambangan emas. Selain itu, integrasi PDAM kabupaten/kota dengan PDAM Tirtanadi milik Pemprov Sumut juga diusulkan untuk menciptakan BUMD air bersih yang lebih besar dan kuat.
BUMD Kolaboratif: Potensi Peningkatan PAD
Rolel Harahap menjelaskan bahwa keberhasilan PT Bank Sumut, yang sahamnya dimiliki bersama oleh Pemprov Sumut dan seluruh pemkab/pemkot se-Sumatera Utara, menjadi contoh nyata potensi peningkatan PAD melalui kolaborasi. Pada RUPS Tahun Buku 2024, PT Bank Sumut membagikan dividen sebesar 85 persen atau senilai Rp629,8 miliar lebih kepada pemegang saham. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar dari pengelolaan aset daerah secara bersama-sama.
Lebih lanjut, Rolel Harahap menyoroti pentingnya memanfaatkan peluang yang telah dibuka oleh Gubernur Sumut. Ia mendorong bupati dan wali kota untuk aktif menjajaki potensi kolaborasi sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Hal ini sejalan dengan semangat sinergi dan kolaborasi yang diusung oleh Gubernur Sumut.
Sebagai contoh keberhasilan kolaborasi sebelumnya, Rolel Harahap menyinggung proses pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi BUMN pada tahun 2013. Saat itu, Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota di Sumut yang menerima annual fee dari Inalum berinisiatif mendirikan BUMD bersama untuk memiliki saham Inalum. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pengusaha dan anggota DPR RI, dalam pembicaraan tersebut menunjukkan pentingnya kolaborasi dan negosiasi yang efektif.
Melalui inisiatif Pemprov Sumut, Pemkab Batubara, Pemkab Asahan, dan Pemkot Tanjungbalai telah berhasil mendirikan BUMD bersama di bidang hilirisasi produk PT Inalum. Keberhasilan ini membuktikan bahwa kolaborasi antar daerah dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah.
Potensi Sektor Lain
Selain sektor migas, pertambangan, dan air bersih, masih banyak sektor lain yang berpotensi untuk dikembangkan melalui kolaborasi BUMD antar daerah di Sumatera Utara. Potensi tersebut perlu diidentifikasi dan dikaji lebih lanjut oleh masing-masing pemerintah daerah untuk menentukan sektor yang paling tepat dan menguntungkan.
Dengan adanya dukungan dari DPD LPM Sumut, diharapkan gagasan Gubernur Sumut ini dapat segera direalisasikan. Kolaborasi antar daerah akan membuka peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara melalui optimalisasi potensi sumber daya alam dan peningkatan pendapatan asli daerah.
Langkah Gubernur Sumut ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan dan inklusif. Dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat, Sumatera Utara diharapkan dapat mencapai kemajuan ekonomi yang lebih pesat dan merata.