Target Investasi Rp100 Triliun Per Tahun: Gubernur Sumut Dorong Peningkatan Ekonomi
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menargetkan investasi Rp100 triliun per tahun untuk meningkatkan perekonomian daerah dan mengurangi pengangguran.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menetapkan target ambisius untuk menarik investasi sebesar Rp100 triliun per tahun ke wilayahnya. Target ini diumumkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 Sumut di Medan, Senin (5/5). Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bobby Nasution menjelaskan bahwa peningkatan investasi akan berdampak positif pada berbagai indikator makro pembangunan. "Ketika investasi masuk, investasi berjalan baik, maka semua indikator (makro) akan menarik indikator lainnya," ujarnya. Ia menambahkan bahwa peningkatan investasi akan mengurangi pengangguran terbuka, meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, dan memperbaiki berbagai aspek perekonomian lainnya.
Realisasi investasi di Sumut pada tahun 2024 telah mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp48,271 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 104,56 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp39,057 triliun. Capaian ini bahkan melampaui target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 sebesar Rp40,35 triliun dengan persentase capaian 119,63 persen. Keberhasilan ini menjadi landasan optimisme untuk mencapai target yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang.
Strategi Peningkatan Investasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Selain fokus pada investasi, Bobby Nasution juga menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi dan tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia mendorong kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sumut dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor unggulan masing-masing daerah. Contohnya, Kabupaten Langkat yang memiliki potensi di sektor minyak dan gas bumi, dan Kabupaten Mandailing Natal dengan potensi tambang emas.
Gubernur mengusulkan agar BUMD provinsi dan kabupaten/kota digabung, khususnya untuk perusahaan daerah air minum (PDAM). Penggabungan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan air di beberapa kabupaten/kota dan meningkatkan nilai aset BUMD sehingga lebih mudah mendapatkan pembiayaan yang besar. "Kita punya PDAM, kabupaten juga punya. Kalau boleh, saran BUMD ini disatukan asetnya, sehingga (aset) punya valuasi besar dan bisa mendapatkan pembiayaan yang besar," jelas Bobby.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mencari solusi inovatif dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan mengelola BUMD secara efisien, diharapkan target investasi Rp100 triliun per tahun dapat tercapai.
Target Makro Pembangunan Sumut 2025-2029
Dalam Musrenbang tersebut, Gubernur Sumut juga menyampaikan target sasaran utama pembangunan Sumut periode 2025-2029. Beberapa target utama tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi dari 5,03 persen menjadi 7,6 persen, PDRB per kapita dari Rp73,57 juta menjadi Rp115,3 juta, dan penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,60 persen menjadi 5,20 persen hingga 4,74 persen. Target-target ini menunjukkan ambisi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut.
Dengan strategi yang terukur dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, diharapkan target-target tersebut dapat tercapai. Investasi yang besar diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam mencapai target-target pembangunan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sumatera Utara.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis bahwa dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang baik, target investasi Rp100 triliun per tahun dapat terwujud. Hal ini akan berdampak positif pada berbagai sektor, termasuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengurangan angka pengangguran.
Keberhasilan dalam mencapai target ini akan menjadikan Sumatera Utara sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di kancah nasional maupun internasional. Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah daerah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi tersebut.