Ikan Ifu: Berkah Musim Hujan di NTB, Ancaman Eksploitasi?
Kemunculan ikan ifu di NTB menjadi berkah bagi nelayan saat musim paceklik, namun penangkapan yang tak terukur mengancam kelestariannya.

Ikan ifu, berukuran kecil dengan panjang sekitar lima sentimeter, menjadi fenomena unik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Munculnya ikan ini di muara sungai Kambu, Pantai Kilo, Kabupaten Dompu, saat puncak musim hujan antara Januari hingga April, disambut antusias warga. Mereka memburu ifu yang berenang bergerombol melawan arus menuju sungai untuk memijah, sebuah peristiwa yang ditandai dengan suara gemuruh guntur dari tengah laut dan banyaknya rompong di sekitar pantai.
Bagi masyarakat pesisir Bima dan Dompu, ifu merupakan sumber protein tambahan saat musim paceklik. Nelayan kesulitan melaut karena cuaca buruk, sehingga ifu menjadi alternatif sumber pangan yang penting. Kepala Dusun Kambu, Mustamin, menjelaskan, "Biasanya ikan-ikan besar memakan ifu. Kalau ikan dibelah isi perutnya ada ifu berarti itu tandanya musim ikan ini tiba."
Selain nilai ekonomisnya, ifu juga memiliki nilai budaya. Folklor menyebutkan ikan ifu akan berubah menjadi ulat saat muncul di darat. Rasanya yang gurih dan enak membuat ifu diolah menjadi berbagai hidangan, seperti perkedel, gulai, dan pepes.
Mengenal Lebih Dekat Ikan Ifu (Nike)
Ikan ifu, juga dikenal dengan nama nike, ternyata memiliki banyak spesies. Nama nike merujuk pada beberapa spesies ikan goby, termasuk Awaous melanocephalus, Sicyopterus parvei, Sicyopterus cynocephalus, Sicyopterus longifilis, Sicyopterus lagocephalus, dan Stiphodon semoni. Spesies-spesies ini tersebar luas di perairan air tawar di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.
Di berbagai daerah, ikan ini memiliki nama berbeda. Masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo menyebutnya duwo, sementara di Bengkulu dan Lampung dikenal sebagai ipun. Tubuhnya kecil dan berwarna belang abu-hitam, meskipun di beberapa daerah ada yang berwarna putih. Ikan ifu secara ekologis bergantung pada dua habitat, laut dan sungai, sehingga aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan dan pencemaran dapat mengancam populasinya.
Penelitian tentang ifu di Pulau Sumbawa masih terbatas. Namun, penelitian di Gorontalo, seperti disertasi Femy Sahami, 'Filogenetik Molekuler dan Karakteristik Morfologi Ikan Nike di Perairan Pesisir Teluk Tomini, Kota Gorontalo', mengungkap sembilan spesies ikan nike di Teluk Tomini. Temuan ini menunjukkan keragaman spesies ikan goby yang perlu dipertimbangkan dalam upaya konservasi.
Meskipun penelitian di Gorontalo memberikan data berharga, perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami spesies ifu di NTB. Distribusi ikan nike di berbagai wilayah, seperti Manggarai, Flores, Jawa, dan Bali, menunjukkan potensi sebaran spesies ifu yang lebih luas. Penelitian ini penting untuk pelestarian dan pengembangan ekonomi, terutama di sektor perikanan hias.
Penangkapan Terukur dan Ancaman Lingkungan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim, menekankan pentingnya penangkapan ikan terukur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023. Kebijakan ekonomi biru ini bertujuan menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan. Meskipun populasi ifu terbilang banyak, penangkapan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Penangkapan ikan hanya diperbolehkan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan. NTB memiliki dua WPP, yaitu WPP 573 di Samudera Hindia dan WPP 713 di dekat Laut Jawa. "Apapun jenis ikan yang mau ditangkap itu ada kuotanya, karena kita mempertimbangkan azas keberlanjutan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan saat itu. Semua ikan dari semuanya, jadi bukan itu (ifu) saja," jelas Muslim.
Ancaman terhadap ifu tidak hanya datang dari penangkapan berlebihan, tetapi juga dari kerusakan lingkungan. Penurunan populasi ikan nike di Gorontalo, mencapai 14 ton per tahun, menunjukkan dampak negatif dari kerusakan lingkungan. Tutupan vegetasi yang menyusut, pembuangan limbah kimia, dan pertambangan dapat mengganggu kualitas pemijahan ifu.
Oleh karena itu, upaya pelestarian lingkungan dan penangkapan yang bertanggung jawab sangat penting untuk mencegah kepunahan ifu di NTB. Perlu kerjasama antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan di daerah maritim yang kaya akan keanekaragaman hayati ini.
Kesimpulannya, keberadaan ikan ifu di NTB menyimpan potensi ekonomi dan budaya yang besar. Namun, keberlanjutannya sangat bergantung pada pengelolaan sumber daya perikanan yang bijak dan upaya pelestarian lingkungan yang serius.