India Dukung Hilirisasi Batubara dan Nikel Indonesia: Menteri
Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, menyatakan India berpotensi besar mendukung hilirisasi batubara dan nikel Indonesia, membuka peluang peningkatan ekonomi dan kerja sama bilateral.

India berpotensi menjadi mitra strategis Indonesia dalam hilirisasi sektor batubara dan nikel. Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, Minggu (26/1). Pernyataan ini dikeluarkan setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi pada Sabtu (25/1).
Lahadalia menekankan potensi investasi India di sektor nikel Indonesia yang krusial bagi pengembangan baterai kendaraan listrik. Ia melihat kerja sama hilirisasi nikel akan sangat menguntungkan kedua negara.
Indonesia, menurut Lahadalia, dapat menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik, sementara India berperan sebagai mitra utama dalam rantai pasokan global. Ini sejalan dengan posisi Indonesia sebagai produsen mineral strategis terkemuka dunia.
Kerja sama dengan India dinilai sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan industri berbasis mineral dan energi. Tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, kolaborasi ini juga membuka kesempatan penguatan industri dalam negeri melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Lahadalia optimistis kerja sama ini akan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dan memperkuat posisinya di rantai pasokan global. Kebijakan hilirisasi yang konsisten diyakini akan berdampak positif jangka panjang bagi perekonomian nasional dan hubungan bilateral kedua negara.
Hilirisasi, menurut Lahadalia, merupakan langkah krusial untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan membuka peluang kerja sama internasional. Ia menjelaskan hilirisasi bukan hanya sekadar meningkatkan nilai tambah komoditas domestik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan industri manufaktur berbasis sumber daya alam.
Dengan hilirisasi, Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah yang memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional. Hal ini akan mendorong kemajuan ekonomi Indonesia dan memperkuat posisi negara dalam kancah internasional.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Kerja sama dengan India diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.