Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Pertanian untuk Program Makan Siang Sehat
Menteri Perdagangan Indonesia dan Selandia Baru membahas kerja sama pertanian untuk mendukung program Makan Siang Sehat (MBG) Indonesia dan akses pasar bagi UMKM Indonesia.

Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay, telah melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Menteri yang Bertanggung Jawab atas Perdagangan (MRT) APEC 2025 di Jeju, Korea Selatan, pada hari Kamis (16/5). Pertemuan tersebut difokuskan pada peluang kerja sama di sektor pertanian untuk mendukung program Makan Siang Sehat (MBG) Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Jumat (17/5), Menteri Santoso menyampaikan apresiasi atas komitmen Selandia Baru dalam mendukung program MBG melalui kerja sama pertanian dan hortikultura. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakatnya.
Selain kerja sama pertanian, kedua negara juga membahas peningkatan akses pasar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di Selandia Baru. Menteri Santoso berharap agar Selandia Baru dapat memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini, membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi produk-produk UMKM Indonesia.
Kerja Sama Pertanian untuk Program MBG
Kerja sama di sektor pertanian antara Indonesia dan Selandia Baru diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan program MBG. Selandia Baru, dengan reputasinya sebagai negara penghasil produk pertanian berkualitas tinggi, dapat berbagi pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
Hal ini termasuk transfer teknologi budidaya pertanian modern, peningkatan kualitas bibit, serta pengelolaan pasca panen yang efisien. Dengan demikian, program MBG dapat menyediakan makanan bergizi dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.
Kemitraan ini juga membuka peluang bagi pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian Indonesia. Pelatihan dan pendidikan bagi petani Indonesia akan meningkatkan kemampuan mereka dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas.
Dukungan Akses Pasar dan CPTPP
Menteri Santoso juga mendorong Selandia Baru untuk mendukung aksesi Indonesia ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Ia mengusulkan pembentukan kelompok kerja untuk membahas aspek-aspek kunci, seperti perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Keikutsertaan dalam CPTPP diharapkan dapat memperkuat konektivitas Indonesia dengan ekosistem perdagangan internasional dan mendorong implementasi kebijakan perdagangan yang progresif. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Selain CPTPP, Menteri Santoso juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Ia meminta dukungan teknis dari Selandia Baru untuk tahap peninjauan kebijakan dan adopsi instrumen hukum yang ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Penguatan Hubungan Bilateral
Menteri McClay menyambut baik minat Indonesia dalam meningkatkan kerja sama bilateral dan menegaskan kesiapan Selandia Baru untuk memperkuat hubungan kedua negara. Ia optimistis bahwa kekuatan pertanian Selandia Baru dapat berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan dan status gizi masyarakat Indonesia.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kerja sama di sektor pertanian, khususnya dalam mendukung program MBG, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dukungan Selandia Baru terhadap aksesi Indonesia ke CPTPP dan OECD juga menunjukkan kepercayaan dan dukungan terhadap upaya Indonesia dalam meningkatkan daya saing ekonomi.
Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Selandia Baru dan negara-negara lain untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.