Indonesia-Jepang Jajaki Kerja Sama Teknologi Pertanian Hadapi Perubahan Iklim
Menteri Pertanian Indonesia dan Jepang sepakat jajaki kerja sama teknologi pertanian untuk mitigasi perubahan iklim dan peningkatan perdagangan komoditas pertanian.

Indonesia dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi pertanian. Kesepakatan ini diumumkan setelah pertemuan antara Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, di Jakarta pada Selasa, 29 April 2023. Pertemuan tersebut difokuskan pada upaya mitigasi risiko perubahan iklim yang semakin mengancam sektor pertanian global.
Menurut Mentan Amran, "Saat ini yang terpenting adalah kerja sama teknologi untuk memitigasi risiko (perubahan) iklim." Perubahan iklim telah menimbulkan tantangan serius bagi sektor pertanian di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Jepang. Suhu yang tinggi berdampak signifikan terhadap produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Kesepakatan ini menandai langkah penting bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan bersama. Kerja sama teknologi pertanian diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim terhadap sektor pertanian. Kedua menteri sepakat bahwa kerja sama ini sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Teknologi Pertanian sebagai Solusi Mitigasi Perubahan Iklim
Indonesia dan Jepang menghadapi tantangan serupa akibat perubahan iklim, yaitu penurunan produktivitas pertanian karena suhu yang tinggi. Mentan Amran menekankan pentingnya kerja sama teknologi untuk mengatasi masalah ini. Indonesia, dengan lahan subur dan sumber daya air yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan klaster pertanian modern. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Kerja sama teknologi pertanian ini akan difokuskan pada pengembangan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan. Teknologi modern seperti sistem irigasi yang efisien, penggunaan pupuk yang tepat, dan penerapan pertanian presisi akan menjadi fokus utama. Harapannya, kerja sama ini akan menghasilkan peningkatan produktivitas pertanian di kedua negara.
Selain itu, diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas petani Indonesia dalam mengadopsi teknologi pertanian modern. Transfer pengetahuan dan teknologi dari Jepang ke Indonesia akan menjadi kunci keberhasilan kerjasama ini. Dengan demikian, petani Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Potensi Perdagangan Komoditas Pertanian
Selain kerja sama teknologi, Indonesia dan Jepang juga akan mempertimbangkan peningkatan perdagangan komoditas pertanian. Indonesia memiliki surplus minyak kelapa sawit mentah (CPO), sementara Jepang memiliki surplus susu sapi. Mentan Amran menyatakan, "Yang kami tawarkan tadi CPO, dan susu (sapi) diminta untuk masuk ke Indonesia karena kita masih membutuhkan banyak susu. Kami katakan, oke, tapi nanti juga ditingkatkan ekspor CPO ke Jepang, dan akan dibahas secara teknis."
Perdagangan komoditas pertanian ini diharapkan dapat saling menguntungkan kedua negara. Indonesia dapat memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, sementara Jepang dapat meningkatkan ekspor CPO ke Indonesia. Namun, perlu adanya pembahasan teknis lebih lanjut untuk memastikan kelancaran perdagangan, termasuk sertifikasi halal untuk produk-produk yang diekspor ke Indonesia.
Jepang juga menyatakan minatnya untuk mengimpor CPO dari Indonesia dalam jumlah yang lebih besar. Dengan potensi produksi CPO Indonesia mencapai 25 juta ton, peluang ekspor ke Jepang sangat besar. Pembahasan teknis lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan mekanisme perdagangan yang efektif dan efisien.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang di sektor pertanian. Peningkatan perdagangan komoditas pertanian akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kedua negara dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kerja sama Indonesia-Jepang di bidang teknologi pertanian merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan meningkatkan perdagangan komoditas pertanian, kedua negara dapat mencapai kemajuan bersama di sektor pertanian.