RI-Chile Perkuat Kerja Sama Pertanian: Teknologi Pengelolaan Air dan Akses Pasar Global
Indonesia dan Chile sepakat memperkuat kerja sama pertanian melalui pertukaran teknologi pengelolaan air dan perluasan akses pasar global.

Indonesia dan Chile mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama strategis di sektor pertanian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Pemerintah Chile sepakat untuk meningkatkan kolaborasi dalam pertukaran teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta perluasan akses pasar global. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kerja sama ini, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya air. "Pengalaman Chile menjadikan mereka negara yang tangguh dalam manajemen sumber daya air, yang sangat relevan bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan perubahan iklim,” ujarnya di Jakarta, Selasa (20/5).
Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Chile Esteban Valenzuela Van Treek di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Senin (19/5). Kedua negara berkomitmen untuk saling mendukung dalam pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Fokus pada Pengembangan Teknologi Pertanian
Salah satu poin utama dalam kerja sama ini adalah pengembangan teknologi pertanian, khususnya dalam pengelolaan sumber daya air. Chile, yang telah berpengalaman menghadapi kekeringan ekstrem selama 14 tahun akibat El Nino, memiliki sistem manajemen air yang dinilai sangat baik.
Mentan Amran menjelaskan, sistem ini sangat relevan untuk diadopsi di Indonesia dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Chile juga memperkenalkan varietas padi hemat air yang hanya membutuhkan 40 persen dari kebutuhan air normal. Teknologi ini berpotensi besar mendukung upaya Indonesia mencapai swasembada pangan di tengah ancaman krisis iklim.
Selain itu, kedua negara juga membahas potensi kerja sama dalam pengembangan teknologi pertanian lainnya. Hal ini mencakup peningkatan efisiensi produksi, penggunaan pupuk yang tepat, serta penerapan praktik pertanian berkelanjutan.
Perluasan Akses Pasar dan Komoditas Unggulan
Dalam bidang perdagangan, Chile menyampaikan minat untuk mengekspor susu dan kentang ke Indonesia. Mentan Amran menyambut baik usulan ini, namun menegaskan bahwa evaluasi terhadap produksi dan kebutuhan dalam negeri tetap menjadi prioritas, terutama untuk komoditas kentang.
Indonesia terbuka terhadap impor susu dari Chile, mengingat produksi dalam negeri masih terbatas dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi nasional yang mencapai 3,8 juta ton per tahun. Chile juga berminat untuk mengekspor sapi hidup ke Indonesia, mengingat produktivitas tinggi peternakan mereka yang mampu menghasilkan 30 liter susu per ekor per hari.
Di sisi lain, Indonesia mendorong peningkatan ekspor minyak kelapa sawit ke pasar Chile sebagai bentuk kemitraan yang saling menguntungkan. Usulan ini disambut positif oleh pihak Chile. “Yang terpenting adalah kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara,” tegas Mentan Amran.
Dukungan Chile terhadap Posisi Strategis Indonesia
Pertemuan ini juga menandai penguatan posisi strategis kedua negara dalam platform kerja sama internasional. Chile menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya Indonesia untuk bergabung dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).
Menteri Pertanian Chile Esteban Valenzuela menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai pertemuan yang produktif dan strategis. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap sambutan Indonesia serta harapan besar atas kemitraan jangka panjang. “Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia sebagai Menteri Pertanian, dan menjadi sinyal kuat bagi kedua negara untuk membangun kemitraan sejati,” ujar Valenzuela.
Chile merupakan satu-satunya negara di Amerika Latin yang telah menandatangani perjanjian perdagangan CEPA dengan Indonesia sejak 2019. Dalam pertemuan ini, Chile juga menyampaikan ketertarikan terhadap komoditas unggulan Indonesia lainnya. “Kami serius untuk menciptakan bisnis positif dengan Indonesia, bekerja sama sebagai teman, sebagai mitra, dan sebagai anggota Komunitas Global Selatan,” tambah Valenzuela.
Kemitraan antara Indonesia dan Chile diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sektor pertanian di kedua negara. Dengan berbagi teknologi, meningkatkan kapasitas, dan memperluas akses pasar, kedua negara dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan petani.