Indonesia Sambut Baik Tren Pengakuan Palestina oleh Negara Barat: Prancis, Inggris, Kanada Siap Menyusul
Menteri Luar Negeri Indonesia menyambut positif gelombang pengakuan Palestina oleh negara-negara Barat seperti Prancis, Inggris, dan Kanada. Akankah ini menjadi langkah nyata menuju kedaulatan penuh Palestina?

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyambut positif peningkatan jumlah negara Barat yang mengakui Palestina. Langkah ini dinilai sebagai upaya konkret menegaskan kedaulatan Palestina dan memajukan solusi dua negara. Indonesia berharap pengakuan tersebut bukan sekadar retorika diplomatik, melainkan tindakan nyata.
Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Somalia, Abdisalam Abdi Ali, pada Kamis lalu di Jakarta. Menurutnya, pengakuan terhadap Palestina harus dilihat sebagai aksi nyata yang lebih berarti daripada sekadar diskusi diplomatik berkelanjutan. Indonesia secara khusus mengapresiasi Prancis dan Inggris atas rencana pengakuan mereka.
"Kami berterima kasih kepada mereka dan berharap lebih banyak negara akan mengikuti," ujar Sugiono. Ia menambahkan bahwa pengakuan harus mengarah pada hasil yang nyata, bukan hanya kata-kata yang berpindah dari satu konferensi ke konferensi lain. Sugiono optimistis langkah ini akan berkontribusi pada kemerdekaan Palestina dan memosisikannya sejajar dengan negara-negara berdaulat.
Dukungan Indonesia untuk Kedaulatan Palestina
Indonesia secara konsisten menyuarakan dukungan penuhnya terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Sikap ini sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia. Menteri Sugiono menegaskan bahwa pengakuan internasional adalah kunci penting bagi Palestina untuk berdiri sejajar dengan negara-negara berdaulat lainnya.
Pemerintah Indonesia meyakini bahwa pengakuan ini akan memperkuat posisi Palestina di kancah global. Hal ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi negosiasi yang lebih adil dan berkelanjutan. Dukungan Indonesia tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga mendorong tindakan nyata dari komunitas internasional.
Sugiono menekankan pentingnya pengakuan yang berujung pada hasil konkret di lapangan. Ini termasuk penghentian pendudukan dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat penuh. Harapan besar disematkan pada gelombang pengakuan ini untuk membawa perubahan signifikan.
Gelombang Pengakuan dari Negara Barat
Gelombang pengakuan terhadap Palestina semakin menguat di kalangan negara-negara Barat. Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini mengumumkan bahwa Paris akan secara resmi mengakui Palestina selama Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang pada September. Ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Prancis.
Menyusul Prancis, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada 29 Juli juga menyatakan bahwa Inggris akan mengumumkan pengakuannya terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB yang sama. Namun, Starmer membuat pengakuan ini bersyarat, menyatakan bahwa hal itu akan berlanjut hanya jika Israel mengambil "langkah-langkah substantif untuk mengakhiri situasi mengerikan di Gaza."
Perdana Menteri Kanada Mark Carney ikut bergabung dalam daftar pendukung yang berkembang sehari setelahnya. Ia mengumumkan bahwa Kanada juga akan secara resmi mengakui Palestina selama Sidang Umum PBB. Langkah ketiga negara ini menunjukkan adanya pergeseran paradigma dalam pandangan Barat terhadap konflik Israel-Palestina.
Respon Regional dan Harapan Masa Depan
Tidak hanya negara-negara Barat, tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Singapura, juga menyatakan kesiapan mereka. Singapura "pada prinsipnya siap" untuk mengakui negara Palestina. Namun, mereka menekankan bahwa pengakuan tersebut harus mendukung kemajuan yang berarti menuju perdamaian dan solusi dua negara yang dinegosiasikan.
Sikap Singapura mencerminkan kehati-hatian namun tetap membuka pintu bagi pengakuan di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa isu Palestina bukan hanya menjadi perhatian global, tetapi juga regional. Konsensus internasional yang lebih luas diharapkan dapat menekan pihak-pihak terkait untuk mencapai solusi damai.
Dengan semakin banyaknya negara yang menyatakan kesiapan untuk mengakui Palestina, harapan akan terwujudnya negara Palestina yang berdaulat semakin besar. Langkah-langkah diplomatik ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi perdamaian abadi di Timur Tengah. Ini adalah momen krusial bagi masa depan Palestina.