Indra Sjafri Bidik Piala Dunia U-20: Tantangan dan Strategi Garuda Nusantara
Timnas U-20 Indonesia di bawah asuhan Indra Sjafri berjuang menuju Piala Dunia U-20 2025 melalui Piala Asia U-20 2025 di China, menghadapi berbagai tantangan dan strategi untuk mencapai target tersebut.

Timnas U-20 Indonesia tengah berjuang keras untuk meraih tiket ke Piala Dunia U-20 2025. Pelatih Indra Sjafri, dengan pengalamannya yang mumpuni, memimpin skuat Garuda Nusantara dalam upaya menembus semifinal Piala Asia U-20 2025 di China, sebagai syarat utama lolos ke Piala Dunia U-20. Perjalanan ini dimulai pada 12 Februari hingga 1 Maret mendatang, dengan Uzbekistan, Iran, dan Yaman sebagai lawan di babak penyisihan grup.
Indra Sjafri, pelatih kawakan berusia 61 tahun, mengungkapkan ambisinya untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia U-20 untuk ketiga kalinya. Ia menyadari beratnya tantangan ini, namun optimisme tetap membara. "Target saya pribadi, mudah-mudahan Tuhan mengamini doa-doa saya dan untuk ketiga kali ini kita bisa lolos ke Piala Dunia," ujar Indra saat memimpin latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, 15 Januari lalu.
Langkah awal yang krusial bagi Dony Tri Pamungkas dan rekan-rekannya adalah lolos dari fase grup Piala Asia U-20 2025. Menjadi juara grup atau runner-up adalah kunci untuk membuka jalan menuju babak selanjutnya. Ini merupakan tantangan besar bagi tim, mengingat minimnya pengalaman bermain hingga babak perempat final di ajang Piala Asia U-20.
Pengalaman Indra Sjafri sebagai pelatih di Piala Asia U-20 sebelumnya menjadi modal berharga. Ia telah merasakan tekanan dan intensitas pertandingan babak gugur, termasuk kekalahan 0-2 dari Jepang di Piala Asia U-19 2018. Pengalaman pahit ini menjadi pelajaran berharga untuk meminimalisir kesalahan serupa di Piala Asia U-20 2025.
Indonesia telah berpartisipasi dalam Piala Asia U-20 sebanyak 11 kali dari 41 edisi. Partisipasi terakhir Indonesia di Piala Dunia U-20 terjadi pada tahun 1979 di Jepang, kala itu masih bernama Kejuaraan Dunia Remaja. Indonesia saat itu menelan tiga kekalahan, termasuk kekalahan telak 0-5 dari Argentina yang diperkuat Diego Maradona muda.
Namun, 45 tahun kemudian, Indonesia berhasil membalas kekalahan tersebut dengan menaklukkan Argentina U-20 di Seoul Earth on Us Cup 2024. Kemenangan 2-1 ini diraih dengan permainan dominan, menguasai bola hingga 63 persen dan akurasi umpan mencapai 87 persen. Kemenangan ini, menurut Indra Sjafri, membuktikan bahwa sepak bola Indonesia memiliki filosofi yang kuat jika diasah dengan baik.
Persiapan Matang Menuju Piala Asia U-20
Persiapan menuju Piala Asia U-20 2025 dilakukan secara bertahap. Setelah menjuarai Piala AFF U-19 dan babak kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri terus mematangkan strategi dan komposisi tim. Mandiri U-20 Challenge Series 2025 menjadi ajang uji coba bagi 28 pemain sebelum mengerucut menjadi 23 pemain terbaik untuk Piala Asia U-20.
Turnamen uji coba di Sidoarjo ini memberikan kesempatan bagi Indra Sjafri untuk bereksperimen dengan strategi dan melihat performa setiap pemain. Meskipun mengalami kekalahan 0-1 dari Yordania di laga pertama, Indra Sjafri tetap optimis dan fokus pada perbaikan strategi dan kelemahan tim, terutama dalam menghadapi strategi bertahan yang rapat.
Laga melawan Suriah dan India di Mandiri U-20 Challenge Series akan dimanfaatkan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan tim, sekaligus memberikan kesempatan bermain bagi seluruh pemain. Indra Sjafri akan melakukan rotasi pemain untuk melihat potensi maksimal setiap individu. Ia menegaskan bahwa tujuan utama turnamen ini bukan hanya kemenangan, tetapi juga evaluasi menyeluruh untuk persiapan menghadapi Piala Asia U-20 2025.
Indra berharap, melalui proses persiapan yang matang ini, timnas U-20 Indonesia dapat mencapai puncak performa di Piala Asia U-20 2025 dan meraih tiket ke Piala Dunia U-20. Semua upaya ini demi mewujudkan mimpi besar membawa harum nama Indonesia di kancah internasional.