Infrastruktur: Benteng Ekonomi RI di Tengah Gejolak Global
Kementerian PU menegaskan pembangunan infrastruktur sebagai kunci utama menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global, khususnya dampak perang dagang.

Jakarta, 10 April 2024 - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan pembangunan infrastruktur menjadi benteng utama perekonomian Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Perang dagang internasional dan ketidakpastian ekonomi global menjadi latar belakang pentingnya peran infrastruktur dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Juru Bicara Kementerian PU, Aisyah Zakiyah, menekankan hal ini sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi.
Pernyataan tersebut disampaikan Aisyah Zakiyah kepada ANTARA di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang terintegrasi menjadi kunci daya saing dan perluasan pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memprioritaskan interkonektivitas infrastruktur guna menunjang kelancaran rantai pasok kegiatan ekonomi.
Lebih lanjut, Aisyah Zakiyah menjelaskan bahwa fokus pembangunan infrastruktur mencakup jalan, irigasi, air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, serta infrastruktur penanggulangan bencana. Semua ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi pangan, barang, dan jasa, bahkan di tengah tantangan ekonomi global. "Dengan demikian, distribusi pangan, barang, dan jasa tetap berjalan lancar," kata Aisyah.
Infrastruktur sebagai Jaringan Ekonomi Nasional
Kementerian PU menyadari pentingnya infrastruktur sebagai tulang punggung perekonomian. Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan terkoneksi dengan baik akan menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai sektor. Hal ini akan berdampak positif pada daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Interkonektivitas infrastruktur menjadi fokus utama. Jalan raya yang menghubungkan berbagai daerah, sistem irigasi yang handal untuk pertanian, serta akses air bersih dan sanitasi yang memadai, semuanya berperan penting dalam mendukung aktivitas ekonomi. Infrastruktur yang memadai juga akan mempermudah akses ke pasar, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, Kementerian PU juga memperhatikan pembangunan infrastruktur untuk penanggulangan bencana. Infrastruktur yang tahan bencana akan meminimalisir kerugian ekonomi akibat bencana alam, sehingga stabilitas ekonomi dapat tetap terjaga. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi perekonomian dari berbagai risiko.
Pembangunan infrastruktur yang terencana dan berkelanjutan akan memberikan dampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. Investasi dalam infrastruktur akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menjawab Tantangan Ekonomi Global
Di tengah gejolak ekonomi global, termasuk dampak tarif resiprokal dari Amerika Serikat, pemerintah Indonesia berupaya untuk melindungi sektor-sektor ekonomi yang terdampak. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, telah menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan kebijakan untuk membantu sektor-sektor yang terdampak, terutama sektor padat karya.
Beberapa produk ekspor Indonesia, seperti tekstil, garmen, alas kaki, dan kelapa sawit, berpotensi terdampak kebijakan tarif resiprokal AS. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat total 10 produk ekspor yang berisiko. Namun, pemerintah telah menyiapkan proposal negosiasi tarif dengan Amerika Serikat untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Delegasi Indonesia, yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga terkait, telah dan akan melakukan pembicaraan dengan pejabat AS untuk membahas tarif resiprokal sebesar 32 persen. Pembicaraan informal juga telah dilakukan sesuai arahan Presiden. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur menjadi strategi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Infrastruktur yang handal dan terintegrasi akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan memastikan kelancaran aktivitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama dalam strategi tersebut.