Infrastruktur Dorong Kendali Inflasi: Wamen PU Ungkap Strategi Jitu
Wakil Menteri PU menjelaskan bagaimana pembangunan infrastruktur SDA dan konektivitas berhasil menekan inflasi melalui peningkatan produksi dan efisiensi logistik, mendukung target inflasi pemerintah.

Infrastruktur Kunci Kendalikan Inflasi
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti, baru-baru ini mengungkapkan peran penting infrastruktur dalam mengendalikan inflasi. Ia memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) dan konektivitas telah terbukti efektif meningkatkan produksi barang dan memangkas biaya logistik, sehingga membantu menekan laju inflasi sesuai target pemerintah.
Infrastruktur SDA: Ketahanan Pangan dan Harga Pangan
Salah satu fokus utama adalah pembangunan infrastruktur SDA. Kementerian PU telah menyelesaikan 53 bendungan dari target 61 bendungan, dengan sisanya ditargetkan rampung pasca 2024. Proyek ini tak hanya meningkatkan luas lahan irigasi sebesar 396 ribu hektare, tetapi juga menambah pasokan air baku, potensi pembangkit listrik, serta berperan dalam pengendalian banjir dan pengembangan wisata. Lebih lanjut, dalam 10 tahun terakhir, Kementerian PU juga telah menyelesaikan pembangunan irigasi baru seluas 1,24 juta hektare dan merehabilitasi 4,62 juta hektare lahan irigasi. Hasilnya, luas sawah yang mengandalkan irigasi bendungan meningkat signifikan dari 11 persen (825 ribu hektare) pada 2014 menjadi 19 persen (1,4 juta hektare) pada 2024. Dengan ketersediaan air yang lebih terjamin, biaya produksi pertanian turun dan harga pangan lebih stabil.
Konektivitas: Efisiensi Logistik dan Stabilitas Harga
Selain infrastruktur SDA, peningkatan konektivitas juga berperan krusial. Dari tahun 2015 hingga 2024, telah dibangun jalan tol baru sepanjang 2.432 kilometer dan jalan nasional non-tol sepanjang 5.999 kilometer. Penanganan jalan daerah juga dilakukan sepanjang 3.139 kilometer dan pembangunan jembatan sepanjang 2.682 meter pada tahun 2024, berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2023. Peningkatan aksesibilitas ini secara langsung memangkas biaya logistik, yang berdampak positif pada stabilitas harga barang dan jasa.
Pengendalian Banjir: Mitigasi Risiko dan Kelancaran Distribusi
Upaya lain yang dilakukan adalah pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti normalisasi sungai dan pengamanan pantai. Infrastruktur sepanjang 2.041 kilometer telah dibangun untuk melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan erosi, sekaligus mencegah gangguan distribusi barang dan jasa akibat bencana banjir. Ini penting untuk menjaga stabilitas harga.
Program Padat Karya: Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pemerintah juga berkomitmen pada pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat atau padat karya. Program ini menyerap 4,12 juta tenaga kerja pada periode 2020-2024, meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Fokusnya pada proyek infrastruktur sederhana yang tidak membutuhkan teknologi tinggi.
Target Inflasi 2025
Langkah-langkah ini selaras dengan target pemerintah untuk menjaga inflasi di angka 2,5 persen plus minus 1 persen pada tahun 2025, sebagaimana disepakati dalam Rapat Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).