Pangan Aman, Mentan Sebut Indonesia Terang-benderang
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia saat ini dalam kondisi aman pangan berkat kebijakan strategis pemerintah yang meningkatkan produksi pertanian secara signifikan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia sedang dalam kondisi gemilang karena ketahanan pangannya yang aman. Hal ini disampaikannya di Jakarta pada Senin, 24 Februari 2025, di sela-sela peluncuran Operasi Pasar Pangan Murah. Kenaikan produksi pertanian yang signifikan, berkat kebijakan strategis pemerintah, menjadi kunci keberhasilan ini. Mentan menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari berbagai upaya pemerintah, termasuk peningkatan produksi beras hingga 52 persen.
Menurut Mentan, keberhasilan ini terlihat dari berbagai indikator positif. "Ini kelihatan Indonesia terang-benderang. Kita bisa lihat, harga bahan pokok kita tekan, harga tiket turun, harga naik haji turun, harga listrik turun, jumlah pupuk naik dua kali lipat, irigasi kita bangun dua juta hektare, pembangunan cetak sawah, dan kita rasakan sekarang produksi beras naik 52 persen di Januari, Februari, Maret, dan sebagainya," ungkap Mentan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang selalu memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Mentan juga menjelaskan bahwa peningkatan produksi pertanian, khususnya beras, didukung oleh berbagai program pemerintah seperti peningkatan jumlah pupuk bersubsidi, pembangunan infrastruktur irigasi, dan program cetak sawah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan proyeksi produksi padi setara beras nasional meningkat 52 persen pada panen pertama tahun 2025, mencapai 8,67 juta ton dibandingkan 5,69 juta ton pada tahun sebelumnya.
Kebijakan Pemerintah untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah menerapkan berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Salah satu kebijakan penting adalah peningkatan jumlah pupuk bersubsidi yang bertujuan untuk mendongkrak produksi pertanian. Selain itu, pembangunan infrastruktur irigasi yang ekstensif telah meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Program cetak sawah juga telah menambah luas lahan pertanian yang produktif.
Presiden Prabowo Subianto juga memberikan arahan tegas untuk menekan harga bahan pokok, menindak perusahaan yang menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dan menaikkan harga gabah di tingkat petani. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi petani dan masyarakat dari gejolak harga.
Mentan juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dan rakyat kecil. "Presiden Prabowo sangat peduli dengan kita semua. Kami adalah pelayan masyarakat. Ini perintah Bapak Presiden untuk turunkan harga bahan pokok selama Ramadhan, kemudian kredit macet petani diputihkan. Sektor pertanian itu produksi berasnya sudah naik," ujar Mentan.
Peningkatan Produksi Beras dan Operasi Pasar
Berkat perbaikan infrastruktur irigasi dan peningkatan pasokan pupuk, produksi beras di Indonesia meningkat signifikan. Peningkatan produksi ini memungkinkan pemerintah untuk melakukan operasi pasar di seluruh Indonesia guna menekan harga beras di pasaran. "Kita kekurangan tahun lalu, berkat irigasi kita diperbaiki, pupuknya dua kali lipat, akhirnya hari ini produksi beras meningkat, dan kita bisa turunkan harga operasi pasar seluruh Indonesia," jelas Mentan.
Mentan juga menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog mencapai 2 juta ton. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga kestabilitas ketahanan pangan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Respon positif dari masyarakat juga terlihat dari pernyataan Yaya, warga Cilandak, Jakarta Selatan, dan Darsi, warga Kedoya, Jakarta Barat, yang menyampaikan rasa terima kasih atas upaya pemerintah dalam mengendalikan harga pangan.
Dengan kondisi ketahanan pangan yang terus membaik, Mentan optimistis bahwa ketahanan pangan Indonesia akan semakin kuat. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas ini demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.