InJourney Siap Sambut Ribuan Umat Buddha Rayakan Waisak di Candi Borobudur
InJourney berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyambut perayaan Waisak 2569 BE di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang akan dimeriahkan dengan berbagai acara budaya dan spiritual.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, bersiap menyambut puluhan ribu umat Buddha yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perayaan ini akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 12 Mei 2025, dengan puncak acara pada tanggal 12 Mei.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa perayaan Waisak di Candi Borobudur tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. "Perayaan Waisak tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat lokal," kata Maya Watono. InJourney berupaya menjadikan Candi Borobudur sebagai contoh sustainable tourism melalui penyelenggaraan acara yang berfokus pada aspek spiritual dan ekonomi lokal.
Puncak perayaan Waisak akan ditandai dengan pelepasan 2569 lampion sebagai simbol cahaya perdamaian. Penjualan tiket Festival Lampion Waisak Nasional telah dibuka sejak 4 Maret 2025. Acara ini diperkirakan akan menarik minat banyak pengunjung dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar Borobudur.
Puncak Perjalanan Bhikkhu Thudong dan Rangkaian Acara Waisak
Salah satu daya tarik utama Waisak 2025 adalah perjalanan Bhikkhu Thudong dari berbagai negara, termasuk Thailand, Kamboja, Amerika Serikat, dan Malaysia. Perjalanan spiritual sejauh lebih dari 2.600 km ini dimulai sejak 6 Februari 2025 dan akan mencapai puncaknya di Candi Borobudur pada 10 Mei 2025. Para Bhikkhu akan beristirahat di Borobudur hingga perayaan Hari Waisak pada tanggal 12 Mei.
Perjalanan Bhikkhu Thudong ini menjadi bukti nyata semangat kolaboratif dan inklusif dalam perayaan Waisak. Acara ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat dan diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
Detik-detik Waisak tahun ini jatuh pada Senin, 12 Mei pukul 23.55.29 WIB, dan akan diakhiri dengan pradaksina, yaitu berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Peserta diwajibkan mengenakan busana serba putih dan sopan, dengan larangan penggunaan celana pendek, rok pendek, baju tanpa lengan, atau pakaian transparan.
Kegiatan Pendukung dan Dampak Ekonomi
Selain perayaan inti, berbagai kegiatan pendukung juga akan diselenggarakan. Terdapat bakti sosial kesehatan berupa pengobatan gratis, bedah minor, operasi gigi, dan pembagian kacamata baca untuk masyarakat sekitar Borobudur. InJourney juga menggelar acara sampingan bertajuk Unveiling Borobudur, sebuah program 3 hari 2 malam yang mengajak pengunjung untuk melakukan refleksi diri dan mengharmonisasikan hubungan keluarga melalui metode mindfulness.
Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi lokal, Pasar Medang akan menghadirkan 60 tenant UMKM di area Plaza Beringin. Pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner tradisional dan kerajinan tangan, serta mengikuti berbagai workshop menarik. Lebih dari 1.900 pelaku UMKM lokal terlibat aktif dalam rangkaian perayaan Waisak, dan lebih dari seribu tenaga kerja lokal dilibatkan dalam berbagai aspek penyelenggaraan acara.
Perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur diharapkan tidak hanya menjadi momen spiritual yang bermakna, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar, meningkatkan tingkat hunian hotel, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, menjadi kunci keberhasilan perayaan ini.