Investasi Dalam Negeri Batam Tembus Rp5,9 Triliun di Triwulan III 2024
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Batam mencapai angka Rp5,9 triliun hingga September 2024, didorong oleh sektor industri, perumahan, dan jasa.
Investasi di Batam kembali menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga September 2024, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Batam, Kepulauan Riau, mencapai angka fantastis, yakni Rp5,9 triliun. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala DPMPTSP Kota Batam, Reza Khadafi, pada Sabtu lalu.
Capaian ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Batam. Angka tersebut merupakan akumulasi investasi selama tiga kuartal pertama tahun 2024. Reza menjelaskan bahwa data PMDN untuk keseluruhan tahun 2024 masih dalam tahap pengumpulan dan menunggu data lengkap dari kementerian terkait.
Sektor Pendorong Investasi
Dari data yang ada, beberapa sektor menjadi penggerak utama investasi di Batam. Sektor industri, khususnya industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam, berkontribusi besar terhadap angka tersebut. Selain itu, sektor perumahan, kawasan industri, perkantoran, dan jasa juga menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Rinciannya, sektor industri mesin dan sejenisnya menyumbang Rp1,9 triliun. Sektor perumahan dan sejenisnya mencapai Rp1,4 triliun, disusul sektor jasa lainnya dengan Rp695 miliar, dan sektor perdagangan sebesar Rp428 miliar. Penting untuk diingat bahwa angka-angka ini merupakan gabungan dari investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan PMDN.
Layanan Prima Tingkatkan Investasi
Pemerintah Kota Batam juga berupaya untuk meningkatkan iklim investasi yang kondusif. Salah satu langkah yang diambil adalah memperluas jam layanan DPMPTSP. Kini, masyarakat dapat mengurus perizinan di hari Sabtu, hasil kerja sama dengan BP Batam. Layanan ini beroperasi setengah hari.
Keputusan ini diambil sebagai respon atas keluhan masyarakat, khususnya para pekerja yang kesulitan mengurus administrasi di jam kerja. Dengan adanya layanan tambahan ini, diharapkan proses perizinan menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga dapat mendorong pertumbuhan investasi di Batam.
Kesimpulan
Realisasi PMDN di Batam yang mencapai Rp5,9 triliun hingga September 2024 menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan. Komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik dan memberikan kemudahan perizinan diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi di masa mendatang. Ke depannya, perlu adanya pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan investasi ini.