Jalan Rusak Menuju SMK Cengkareng 2 Segera Diperbaiki Setelah Viral
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat langsung memperbaiki Jalan Rusun BCI Raya di Cengkareng yang rusak dan berlumpur setelah video keluhan siswa SMK Cengkareng 2 viral di media sosial.
Viral di media sosial, video keluhan siswa SMK Cengkareng 2 soal jalan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya, langsung mendapat respon cepat dari pemerintah daerah. Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat bergerak cepat memperbaiki Jalan Rusun BCI Raya di Cengkareng. Perbaikan dimulai Selasa, 21 Januari 2024, setelah video tersebut beredar luas dan mendapat perhatian banyak pihak.
Puluhan petugas terlihat bekerja keras di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka tampak meratakan aspal baru di jalan yang sebelumnya rusak parah dan berlumpur. Satu unit mesin vibro digunakan untuk memastikan aspal terpasang dengan rata. Hingga pukul 13.00 WIB, area depan SMK Cengkareng 2 sudah selesai diaspal, sementara bagian lain masih dalam proses perbaikan.
Kondisi jalan yang sebelumnya memprihatinkan, membuat para siswa SMK Cengkareng 2 harus berjalan dengan hati-hati. Mereka khawatir seragam dan sepatu mereka kotor terkena lumpur, terlebih setelah hujan. Bahkan, lumpur terlihat sampai masuk ke area sekolah, kemungkinan besar karena minimnya saluran pembuangan air di sisi jalan.
Video viral yang diunggah akun Instagram @warga.jakbar pada Senin, 20 Januari 2024, memperlihatkan Galih, seorang siswa, yang mengeluhkan akses jalan berlumpur ke sekolahnya. Dalam video tersebut, Galih menceritakan betapa ibunya kelelahan karena harus mencuci celana putihnya setiap hari akibat terkena lumpur. Galih bahkan meminta bantuan Menteri Pendidikan dan Presiden Prabowo untuk memperbaiki jalan tersebut.
Respon cepat pemerintah daerah ini patut diapresiasi. Viralitas video tersebut telah menyoroti pentingnya infrastruktur yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Hingga Selasa pukul 13.12 WIB, video tersebut telah ditonton lebih dari 126.000 kali oleh warganet, menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat terhadap masalah ini.
Perbaikan jalan ini diharapkan dapat memberikan solusi permanen dan mencegah masalah serupa terulang kembali. Keberadaan saluran pembuangan yang memadai juga perlu menjadi perhatian untuk mencegah genangan air dan kerusakan jalan akibat hujan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di seluruh wilayah, khususnya yang berkaitan langsung dengan fasilitas pendidikan.
Kecepatan respons pemerintah daerah dalam menangani masalah ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukan bahwa adanya pengawasan dari masyarakat melalui media sosial dapat menjadi alat kontrol yang efektif bagi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik.