Jember Fashion Carnaval 2025 Usung Konsep 'Evoluxion', Tekankan Kepedulian Lingkungan dan Jadi Pelopor Green Carnaval
Jember Fashion Carnaval 2025 hadir dengan tema 'Evoluxion', menggabungkan inovasi dan kepedulian lingkungan. Simak bagaimana JFC menjadi pelopor green carnaval di dunia!

Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC), Budi Setiawan, baru-baru ini memaparkan konsep unik untuk pagelaran JFC 2025. Acara akbar ini akan mengusung tema "Evoluxion" yang secara khusus menekankan kepedulian terhadap lingkungan dan bumi. Konferensi pers yang digelar pada Jumat (8/8) malam di Jember, Jawa Timur, menjadi ajang pengumuman penting ini.
Budi Setiawan, yang akrab disapa Iwan, menegaskan bahwa JFC bukan sekadar agenda tahunan. Lebih dari itu, JFC merupakan sebuah gerakan masif untuk menghidupkan kebudayaan dan ekonomi kreatif generasi muda Indonesia. Setiap tahun, JFC selalu menyajikan hal berbeda dan spektakuler, menjadikannya karnaval kelas dunia.
Tema "Evoluxion" sendiri merupakan gabungan dari kata Evolution, Luxury, dan Innovation, dengan tagline Dreamy, Evolve, Triumph. Konsep ini menyoroti pentingnya keberanian dalam menghadapi perubahan zaman, inovasi, serta adaptasi. JFC 2025 diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap masa depan bumi.
"Evoluxion": Perpaduan Inovasi dan Kemewahan Visual
Jember Fashion Carnaval 2025 akan menampilkan 10 defile spektakuler yang siap memukau penonton dari seluruh dunia. Defile-defile tersebut meliputi Anatomi, Allograph, Nile Enigma, Great Wall of China, Botanica, Nias, Origami, Phinisi, Aerospace, dan Symphoni. Setiap defile dirancang untuk merefleksikan tema besar "Evoluxion" dengan sentuhan kemewahan.
Dalam upaya menghadirkan pagelaran yang lebih luas, manajemen JFC membangun kolaborasi lintas sektor. Skala kolaborasi tahun ini melibatkan banyak pihak, termasuk berbagai komunitas internasional. Salah satu kolaborasi penting terjalin dengan komunitas warga Jepang, Sakuranesia Society, yang menunjukkan jangkauan global JFC.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya konten visual, tetapi juga memperkuat pesan budaya yang ingin disampaikan JFC. Dengan tema yang berani dan inovatif, JFC 2025 bertekad untuk terus menjadi pelopor dalam industri karnaval. Ini sekaligus menegaskan posisi Jember sebagai pusat kreativitas.
JFC sebagai Pelopor "Green Carnaval" di Dunia
Jember Fashion Carnaval membawa pesan masif terkait kepedulian terhadap bumi dan lingkungan. Komitmen ini diwujudkan melalui inisiatif konkret dalam setiap aspek penyelenggaraan. Bahkan, saat ini tim manajemen JFC telah membentuk Divisi Green khusus.
Divisi Green ini bertugas mewujudkan kepeloporan JFC sebagai "green carnaval" di Indonesia dan dunia. Presiden JFC, Budi Setiawan, menegaskan bahwa JFC adalah pelopor dalam konsep ini. Semua talent yang tampil diwajibkan menggunakan bahan daur ulang sekitar 40 persen dari total kostum mereka.
Aturan ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk menyampaikan pesan lingkungan. Dengan demikian, setiap kostum yang megah juga membawa misi penting tentang keberlanjutan. JFC berharap dapat menginspirasi karnaval lain untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan serupa.
Jember di Mata Dunia Berkat JFC
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyatakan bahwa JFC telah menarik perhatian global. Tidak hanya masyarakat Jember, tetapi seluruh dunia kini mengamati Kabupaten Jember. Kehadiran pengunjung mancanegara, termasuk tamu istimewa dari Jepang, menjadi bukti nyata daya tarik JFC.
Jember berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa daerah ini adalah destinasi wisata yang patut diperhitungkan. Melalui JFC, Kabupaten Jember mempromosikan kekayaan budaya dan potensi pariwisatanya. Salah satu daya tarik tambahan adalah pertunjukan kembang api terbesar di Indonesia yang akan memeriahkan JFC 2025.
Pada pagelaran JFC 2025, juga akan diluncurkan sebuah buku yang mendokumentasikan perjalanan JFC sejak tahun 2003. Buku ini mengisahkan inisiasi oleh pendiri JFC, Dynand Fariz, dan mencatat sejarah otentik karnaval. Tujuannya adalah menginspirasi masyarakat untuk mewujudkan Jember dikenal dunia melalui kreativitas dan inovasi.