Jokowi-Sultan Bertemu: Upaya Dekati Megawati Jelang Pilpres?
Pertemuan Presiden Jokowi dengan Sultan HB X di Yogyakarta dinilai sebagai upaya untuk menjembatani komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri menjelang Pilpres 2024, menurut pengamat politik Universitas Jember.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Sultan HB X di Yogyakarta, dinilai sebagai upaya untuk menjembatani komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri menjelang Pilpres 2024. Hal ini disampaikan oleh Dr. Muhammad Iqbal, pengamat politik Universitas Jember (Unej), menanggapi pertemuan tersebut yang terjadi pada 15 Januari 2025. Menurutnya, Jokowi membutuhkan peran Sultan untuk memfasilitasi pertemuannya dengan Megawati.
Iqbal menjelaskan bahwa meskipun pertemuan tersebut digambarkan sebagai silaturahmi biasa, namun dalam konteks politik, pertemuan antar tokoh penting selalu sarat makna. Ia menekankan bahwa hampir tidak mungkin pertemuan tersebut hanya sekedar pertemuan biasa tanpa pesan tersirat.
Pertemuan ini dinilai penting karena mencerminkan pengaruh besar Sultan dalam politik nasional. Kemampuan Sultan untuk mempertemukan tokoh-tokoh kunci seperti Jokowi, Prabowo, dan Megawati menjadi sorotan. Situasi politik saat ini, ditandai dengan ketegangan antara Jokowi dan Megawati, membuat peran Sultan sebagai mediator semakin krusial.
Ketegangan tersebut, menurut Iqbal, muncul dari beberapa faktor. Jokowi, yang telah dipecat dari PDIP, dilihat memiliki hubungan kurang harmonis dengan Megawati. Ditambah lagi, kriminalisasi terhadap sejumlah elit PDIP, termasuk Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, memperkuat persepsi ketidakharmonisan tersebut. Megawati sendiri diketahui secara tegas membela Hasto.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah situasi pemerintahan Prabowo. Seratus hari pemerintahan Prabowo belum menunjukkan adanya pertemuan dengan Megawati. Padahal, kepastian sikap PDIP, apakah akan mendukung atau menjadi oposisi, sangat krusial bagi stabilitas pemerintahan Prabowo.
Iqbal menyoroti bahwa peran Sultan dalam memfasilitasi pertemuan antara Jokowi dan Megawati sangat signifikan, mengingat kompleksitas hubungan politik antara ketiga tokoh tersebut menjelang Pilpres 2024. Ketegangan antara Jokowi dan Megawati, serta kebutuhan Prabowo akan dukungan PDIP, menciptakan situasi yang membutuhkan peran mediator berpengaruh seperti Sultan HB X.
Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X di Yogyakarta pada Januari 2025, meskipun terkesan sebagai silaturahmi biasa, memiliki konotasi politik yang cukup dalam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran tokoh-tokoh berpengaruh seperti Sultan dalam menjembatani perbedaan dan membangun konsensus di tengah dinamika politik menjelang Pilpres 2024.