Kafe Pinggir Sungai Musi: Sensasi Nongkrong Baru di Palembang dengan Latar Jembatan Ampera
Kafe-kafe di pinggir Sungai Musi, Palembang, menawarkan pengalaman nongkrong unik dengan latar Jembatan Ampera dan pemandangan Sungai Musi yang memukau, mendongkrak kunjungan wisata dan perekonomian lokal.

Sejumlah kafe di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, kini menjadi destinasi nongkrong favorit wisatawan. Dengan latar belakang ikonik Jembatan Ampera, kafe-kafe ini menawarkan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam dengan suasana santai. Kunjungan wisatawan pun meningkat pesat, berdampak positif pada perekonomian kota.
Warga Palembang merasakan dampak positif keberadaan kafe-kafe ini. Anggra (22) misalnya, mengatakan, "Adanya kafe tempat nongkrong ini, menambah daya tarik sendiri untuk Kota Palembang, karena Sungai Musi dan Jembatan Ampera merupakan suatu view pemandangan yang luar biasa." Keberadaan kafe-kafe ini melengkapi daya tarik wisata Palembang yang sudah memiliki Jembatan Ampera dan Sungai Musi sebagai ikonnya.
Aji (24) menambahkan, kafe-kafe ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Ia menuturkan, "Saat weekend sering ke sini dan ramai, biasanya dari sore hingga malam hari, kafe ini sendiri mulai muncul di Palembang sejak beberapa bulan terakhir dan menjadi daya tarik sendiri dengan view Jembatan Ampera." Kehadiran kafe-kafe ini semakin memperkaya pilihan hiburan bagi wisatawan dan warga lokal.
Pesona Kafe Pinggir Sungai Musi
Selain pemandangan Jembatan Ampera dan Sungai Musi yang menakjubkan, pengunjung kafe juga dapat menyaksikan aktivitas kapal-kapal pengangkut batu bara yang melintas. Di sisi lain, pengunjung dapat melihat Kelenteng Dewi Kwam Im, kelenteng tertua di Kota Palembang yang terletak di kawasan 8 Ulu.
Saat ini terdapat sekitar 10 gerai kafe terapung di kawasan tersebut. Menu yang ditawarkan beragam, dengan kopi sebagai menu andalan. Aneka makanan khas Palembang seperti pempek dan berbagai jenis pindang (ikan, tulang, udang) juga tersedia, menambah cita rasa lokal dalam pengalaman bersantai.
Suasana yang ditawarkan kafe-kafe ini sangat mendukung untuk bersantai dan menikmati pemandangan. Pengunjung dapat menikmati kopi sambil menikmati keindahan Jembatan Ampera yang diterangi cahaya di malam hari atau menikmati suasana siang hari yang cerah. Kehadiran kafe-kafe ini telah menambah daya tarik wisata Palembang.
Dampak Positif terhadap Pariwisata dan Perekonomian
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin, mengungkapkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mencapai 2 juta jiwa, naik lebih dari 35 persen dibandingkan tahun 2022. Hingga September 2024, jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai 1,5 juta jiwa, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Peningkatan kunjungan wisatawan ini berdampak positif pada perekonomian Palembang, terutama sektor pariwisata. Pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata, seperti pajak hotel, restoran, tempat hiburan, dan reklame, meningkat hingga 30 persen pada tahun 2023. Pemerintah menargetkan kunjungan 2,5 juta wisatawan pada tahun 2025.
Kafe-kafe pinggir Sungai Musi ini menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan tersebut. Keberadaan kafe-kafe ini tidak hanya memberikan pilihan tempat nongkrong yang menarik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah melalui pajak dan peningkatan ekonomi lokal.
Dengan pemandangan yang indah dan suasana yang nyaman, kafe-kafe di pinggir Sungai Musi ini telah menjadi daya tarik baru di Palembang. Keberadaan mereka tidak hanya memberikan tempat bersantai bagi warga dan wisatawan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisata dan perekonomian kota. Hal ini menunjukkan bagaimana pengembangan destinasi wisata yang kreatif dapat memberikan dampak positif yang signifikan.