KAHMI Canangkan Enam Forum Silaturahim Regional, Perkuat Jejaring dan Dorong Kemandirian Ekonomi
Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI canangkan enam forum silaturahim regional di berbagai kota, perkuat jejaring dan dorong kemandirian ekonomi. Apa saja kota yang akan menjadi tuan rumah?

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Rifqinizamy Karsayuda, mengumumkan rencana besar organisasi. KAHMI akan menyelenggarakan enam forum silaturahim regional di berbagai kota strategis di Indonesia. Ini merupakan langkah signifikan untuk memperkuat posisi dan peran alumni HMI di kancah nasional.
Forum-forum tersebut direncanakan berlangsung di Batam, Ibu Kota Nusantara (IKN), Makassar, Ternate, Bandung, dan Semarang. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat jejaring antarwilayah serta meningkatkan komunikasi dan konsolidasi internal KAHMI secara nasional. Kehadiran forum ini diharapkan dapat menjadi wadah pertukaran gagasan dan pengalaman antaralumni.
Pengumuman ini disampaikan Rifqi saat menghadiri pengukuhan pengurus KAHMI Wilayah Kalimantan Barat masa bakti 2025–2030 di Pontianak, Minggu. Pelantikan tersebut diharapkan menjadi titik awal konsolidasi organisasi yang lebih kuat dan progresif di tingkat daerah. KAHMI Kalbar diharapkan dapat berperan signifikan dalam mewujudkan kemajuan daerah dan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Memperkuat Jejaring dan Konsolidasi Internal KAHMI
Rifqinizamy Karsayuda menegaskan bahwa agenda enam forum silaturahim regional ini adalah bagian dari upaya KAHMI untuk memperkuat jejaring dan konsolidasi internal. Ia menyoroti pentingnya pelantikan pengurus KAHMI Kalbar sebagai momentum konsolidasi organisasi yang lebih baik. Semangat kolaboratif dan visi inklusif menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Penguatan jejaring antarwilayah menjadi prioritas utama agar KAHMI dapat lebih solid dan terkoordinasi. Komunikasi yang efektif antaranggota dan pengurus di berbagai daerah juga menjadi fokus dalam penyelenggaraan forum-forum ini. Hal ini penting untuk memastikan setiap wilayah memiliki pemahaman yang sama terhadap visi dan misi KAHMI.
Konsolidasi internal KAHMI di seluruh Indonesia diharapkan dapat meningkatkan efektivitas organisasi dalam merespons isu-isu strategis. Forum silaturahim regional ini akan menjadi platform untuk menyelaraskan program kerja dan strategi antarwilayah. Dengan demikian, KAHMI dapat bergerak serentak dan memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa.
Pentingnya Kaderisasi dan Kemandirian Ekonomi Alumni
Dalam orasinya, Rifqi menyampaikan refleksi mendalam mengenai pentingnya keberlanjutan kaderisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menekankan bahwa tanpa proses kaderisasi yang hidup, tidak akan ada alumni yang berkualitas dan berintegritas. Proses ini merupakan mata air perjuangan yang tidak boleh dibiarkan mengering.
Lebih lanjut, Rifqi menyoroti lemahnya kontribusi KAHMI dalam bidang kewirausahaan. Meskipun banyak alumni HMI yang berprestasi di dunia akademik dengan gelar profesor dan doktor, ia merasa masih minim yang serius menekuni sektor ekonomi. Menurutnya, kemandirian ekonomi adalah prasyarat penting bagi alumni yang ingin memimpin dan memberikan dampak nyata.
Ia memberikan contoh keberhasilan Gubernur Kalbar, H. Ria Norsan, sebagai kader HMI yang mampu membangun kekuatan politik dan ekonomi secara bersamaan. Rifqi berharap, alumni KAHMI dapat meneladani jejak ini untuk menciptakan kemandirian finansial. Ini akan memungkinkan mereka untuk berkontribusi lebih besar tanpa bergantung pada pihak lain.
Amanah dan Kontribusi KAHMI Kalbar untuk Daerah
Ketua KAHMI Kalbar yang baru dilantik, Harisson, menyampaikan rasa terima kasih dan tekad kuat untuk membawa KAHMI menjadi lebih kuat secara kelembagaan. Ia berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan bangsa. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari tanggung jawab moral dan intelektual yang besar.
Harisson menegaskan bahwa KAHMI bukan hanya sekadar wadah silaturahmi bagi para alumni, melainkan ruang strategis kaum intelektual Muslim. Organisasi ini memiliki peran penting untuk berkontribusi terhadap isu-isu kebangsaan yang krusial. Amanah ini harus dijalankan untuk menjadikan KAHMI Kalbar lebih relevan dan berdampak positif bagi masyarakat luas.
Sejalan dengan agenda Rakornas dan Silatnas KAHMI I tahun 2025, KAHMI Kalbar berkomitmen untuk aktif dalam isu-isu penting. Fokus mereka meliputi ketahanan pangan, kemandirian energi, pendidikan yang inklusif, serta reformasi politik yang beretika. KAHMI Kalbar bertekad menjadi garda terdepan dalam mencari solusi dan mengadvokasi kebijakan yang pro-rakyat.
Semangat Perjuangan HMI dan Kolaborasi Pembangunan
Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, dalam sambutannya mengungkapkan kenangan masa lalu saat aktif di HMI. Ia mengenang masa-masa perjuangan sebagai kader yang penuh keterbatasan namun sarat idealisme. Pengalaman ini membentuk karakternya dan semangatnya untuk terus berjuang demi kemajuan.
Norsan mengaku terharu setiap kali mendengar lagu-lagu perjuangan HMI, yang mengingatkannya pada masa-masa sulit namun penuh semangat kebersamaan. Ia mengajak seluruh alumni HMI untuk terus menjaga semangat perjuangan tersebut. Penting untuk kembali menyatu dalam aksi kolektif membangun Kalimantan Barat yang lebih maju dan sejahtera.
Ia menekankan bahwa perubahan tidak akan terwujud hanya dengan jargon atau retorika semata. Diperlukan kerja konkret, semangat kolaborasi yang kuat, dan gagasan-gagasan progresif untuk mencapai tujuan pembangunan. Ria Norsan berharap KAHMI dapat menjadi motor penggerak perubahan positif di Kalimantan Barat dan seluruh Indonesia.