Kanopi Hijau-AMAN Luncurkan Sekolah Energi Bersih Jilid 3 di Bengkulu
Kanopi Hijau Indonesia dan AMAN Bengkulu meluncurkan Sekolah Energi Bersih jilid 3 untuk mendukung transisi energi terbarukan dan memberdayakan komunitas adat di Bengkulu.

Kanopi Hijau Indonesia (KHI) dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu resmi meluncurkan program Sekolah Energi Bersih (SEB) jilid 3 pada Minggu, 27 April 2024 di Bengkulu. Program ini bertujuan untuk mendorong transisi energi menuju sumber energi terbarukan, adil, dan berkelanjutan, dengan melibatkan generasi muda dan komunitas adat sebagai aktor utamanya. Peluncuran ini menandai langkah nyata dalam melawan proyek energi kotor dan mendorong perubahan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Ketua KHI, Ali Akbar, menjelaskan bahwa SEB merupakan bentuk perlawanan terhadap proyek energi kotor seperti PLTU batubara. "Krisis iklim yang melanda planet bumi tidak bisa lagi direspons dengan tindakan yang biasa-biasa saja, harus ada aksi revolusioner dari publik, sekolah energi bersih ini salah satu aksi itu," tegas Ali Akbar. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kerja sama KHI dengan berbagai pihak sejak tahun 2018 untuk mewujudkan transisi energi berbasis komunitas.
SEB sebelumnya telah sukses membangun pembangkit energi terbarukan di beberapa sekolah di Bengkulu. SEB jilid 2 misalnya, berhasil memasang pembangkit energi terbarukan gabungan dari panel surya dan turbin angin di SMA Sint Carolus Kota Bengkulu. Kini, SEB jilid 3 difokuskan pada pemberdayaan masyarakat adat dengan tema "Daulat Energi bagi Masyarakat Adat", menandai dimulainya tahapan pendidikan publik tentang energi bersih dan penggalangan dana untuk instalasi pembangkit listrik energi bersih di Pusat Studi AMAN Bengkulu.
Daulat Energi untuk Masyarakat Adat
Anggota Dewan AMAN, Deff Tri Hardianto, menekankan kerentanan komunitas adat terhadap dampak krisis iklim. Oleh karena itu, AMAN Bengkulu aktif berkolaborasi dalam SEB jilid 3, melibatkan 76 komunitas adat di Provinsi Bengkulu. Pembangkit energi terbarukan yang akan dipasang di Sekretariat AMAN Bengkulu akan menyediakan listrik bagi pusat pendidikan masyarakat adat, mendukung pelestarian adat budaya, dan aktivitas pemulihan lingkungan berbasis energi bersih.
Pembangkit energi ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber listrik, tetapi juga sebagai laboratorium energi bersih. Hal ini akan menjadi contoh dan pusat edukasi transisi energi yang adil dan berkelanjutan bagi komunitas adat. "Serta menjadi pendukung energi untuk pembelajaran dan dokumentasi adat untuk mendukung produksi konten lokal berbasis masyarakat adat," ujar Deff Tri Hardianto. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat adat dalam mengelola sumber daya energi dan melestarikan lingkungan.
Program SEB jilid 3 ini menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi krisis iklim dan mendorong keadilan energi. Dengan melibatkan masyarakat adat secara langsung, program ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas lokal untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Keterlibatan aktif masyarakat adat dalam proses transisi energi menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.
Manfaat Sekolah Energi Bersih Jilid 3:
- Penyediaan listrik bagi pusat pendidikan masyarakat adat.
- Dukungan aktivitas pemulihan lingkungan berbasis energi bersih.
- Laboratorium energi bersih untuk edukasi transisi energi.
- Pendukung energi untuk pembelajaran dan dokumentasi adat.
Sekolah Energi Bersih jilid 3 ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di daerah lain di Indonesia, menginspirasi inisiatif serupa dan mendorong percepatan transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.