Kapolri Mutasi Brigjen Hero dari Wakapolda NTB, Brigjen Hari Nugroho Jabat Pengganti
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi mendadak terhadap Brigjen Pol. Hero Henrianto Bachtiar dari jabatan Wakapolda NTB, digantikan oleh Brigjen Pol. Hari Nugroho.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini melakukan mutasi terhadap perwira tinggi Polri. Brigjen Pol. Hero Henrianto Bachtiar, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), dimutasi dari posisinya. Mutasi ini terungkap melalui Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025, yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Pol. Anwar. Pergantian jabatan ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, dalam keterangannya di Mataram pada Senin, 21 April 2025.
Kombes Pol. Kholid menyatakan, "Iya, benar, (pejabat) Wakapolda NTB dimutasi." Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai pelaksanaan serah terima jabatan. Kholid menambahkan, "Masih nunggu, nanti saya kabari." Mutasi ini cukup mengejutkan mengingat Brigjen Pol. Hero belum lama menjabat sebagai Wakapolda NTB, baru sejak 25 Maret 2025, menggantikan Brigjen Pol. Ruslan Aspan.
Jabatan Wakapolda NTB yang ditinggalkan Brigjen Pol. Hero akan diisi oleh Brigjen Pol. Hari Nugroho, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Sejarah (Kapusjarah) Polri. Mutasi ini merupakan bagian dari dinamika rotasi dan penyegaran di tubuh Polri, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas institusi kepolisian.
Mutasi Mendadak Brigjen Hero dan Tugas Barunya
Brigjen Pol. Hero Henrianto Bachtiar, sebelum menjabat sebagai Wakapolda NTB, bertugas sebagai Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri. Kini, setelah dimutasi, ia akan menempati posisi baru sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. II Sespim Lemdiklat Polri. Belum ada keterangan resmi mengenai alasan di balik mutasi mendadak ini, namun hal ini menjadi bagian dari kebijakan internal Polri yang rutin melakukan pergantian pejabat.
Pergantian pejabat di lingkungan Polri merupakan hal yang lumrah dan dilakukan secara berkala. Proses ini bertujuan untuk penyegaran organisasi dan penempatan personel yang tepat sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan. Mutasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme anggota Polri dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya mutasi ini, diharapkan kinerja Kepolisian Daerah NTB tetap optimal dan mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Brigjen Pol. Hari Nugroho sebagai pejabat baru diharapkan dapat melanjutkan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai oleh pendahulunya.
Brigjen Hari Nugroho: Jabatan Baru, Tantangan Baru
Brigjen Pol. Hari Nugroho, sebagai pengganti Brigjen Pol. Hero, membawa pengalaman dan rekam jejak yang mumpuni dalam dunia kepolisian. Sebelumnya menjabat sebagai Kapusjarah Polri, ia kini akan menghadapi tantangan baru sebagai Wakapolda NTB. Provinsi NTB memiliki karakteristik dan dinamika keamanan yang spesifik, sehingga dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan berpengalaman untuk menanganinya.
Pengalaman Brigjen Pol. Hari Nugroho di bidang lain diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam memimpin dan mengelola Kepolisian Daerah NTB. Kepemimpinan yang efektif dan kolaboratif sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di NTB. Publik menantikan kinerja Brigjen Pol. Hari Nugroho dalam memimpin Wakapolda NTB.
Proses serah terima jabatan akan menjadi momen penting untuk memastikan kelancaran operasional kepolisian di NTB. Koordinasi yang baik antara pejabat lama dan pejabat baru sangat diperlukan untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaan tugas kepolisian.
Dengan adanya mutasi ini, diharapkan kinerja Polri di NTB semakin meningkat dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses mutasi juga penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Secara keseluruhan, mutasi ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam meningkatkan kinerja dan profesionalisme anggotanya. Proses rotasi dan penyegaran jabatan merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang lebih besar.