Karhutla Muara Enim Capai 10 Hektare, Luasnya Setara 10 Kali Lapangan Sepak Bola Biasa
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sungai Rotan, Muara Enim, meluas hingga 10 hektare. Upaya pemadaman terus dilakukan, namun tantangan masih besar. Seberapa parah dampaknya?

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dilaporkan terus meluas. Area terdampak kini mencapai 10 hektare, meningkat signifikan dari luasan sebelumnya. Peristiwa ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim menyatakan bahwa upaya pemadaman masih berlangsung intensif. Sejak pertama kali terbakar pada Sabtu, 26 Juli, tim gabungan terus berjuang memadamkan api. Lokasi kebakaran berada di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra, menjelaskan bahwa perluasan area ini menunjukkan tantangan besar di lapangan. Kondisi vegetasi berupa semak belukar dan pohon gelam mempersulit akses pemadaman. Pihak berwenang telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk mengatasi situasi darurat ini.
Perjuangan Tanpa Henti Tim Gabungan
Tim satgas gabungan penanggulangan Karhutla Muara Enim terus menunjukkan dedikasi luar biasa di lapangan. Pada hari kedelapan pemadaman, mereka berhasil mengendalikan api di area sekitar empat hektare. Namun, sisa area yang terbakar masih cukup luas, mencapai enam hektare.
Untuk mempercepat proses pemadaman, BPBD Muara Enim telah menambah jumlah personel secara signifikan. Kini, total 91 orang terlibat dalam operasi ini, terdiri dari BPBD Posko Gelumbang, Koramil 404-01 Gelumbang, Polsek Sungai Rotan, Polsek Gelumbang, Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebakaran Muara Enim, serta masyarakat peduli api dan pemerintah desa setempat. Kolaborasi ini sangat vital dalam menghadapi bencana Karhutla Muara Enim.
Penambahan kekuatan personel ini diharapkan dapat mempercepat penanganan kebakaran. Setiap anggota tim bekerja keras tanpa henti, menghadapi berbagai rintangan di medan yang sulit. Fokus utama adalah mengisolasi api agar tidak meluas ke area lain yang lebih padat penduduk atau memiliki vegetasi rentan.
Tantangan Lapangan dan Strategi Pemadaman
Salah satu kendala utama dalam pemadaman Karhutla Muara Enim adalah lokasi yang sulit dijangkau kendaraan roda empat. Untuk mengatasi hal ini, BPBD Muara Enim menerjunkan 15 unit motor pemadam api, yang lebih lincah di medan berat. Kendaraan roda dua ini memungkinkan tim untuk mendekati titik api yang terpencil.
Selain itu, berbagai peralatan pemadam khusus juga dikerahkan. Lima unit mesin jinjing, 11 unit mesin nozle, dua unit maxtre, dan delapan pompa gendong digunakan untuk operasi pemadaman dari jalur darat. Peralatan ini sangat membantu dalam menyalurkan air ke area yang terbakar, meskipun aksesnya terbatas.
Dukungan udara juga menjadi kunci dalam upaya pemadaman Karhutla Muara Enim. Dua unit helikopter water bombing telah melakukan 74 kali penyiraman air dari udara. Meskipun demikian, hingga sore hari, kondisi lahan yang terbakar masih mengeluarkan asap, menandakan api belum sepenuhnya padam. Upaya terpadu ini diharapkan segera membuahkan hasil optimal.