Kaspersky: Serangan Jaringan, Ancaman Utama Bisnis di 2024
Laporan Kaspersky mengungkapkan serangan siber yang menyasar jaringan perusahaan sebagai ancaman terbesar di tahun 2024, dengan kesalahan karyawan juga menjadi faktor kunci.

Tahun 2024 mencatat peningkatan serangan siber yang signifikan, khususnya yang menyasar jaringan perusahaan. Laporan terbaru Kaspersky IT Security Economics menunjukkan bahwa 88 persen bisnis mengalami percobaan penyusupan jaringan. Ini menjadi ancaman utama bagi perusahaan dari berbagai skala, mulai dari UKM hingga korporasi besar.
Mengapa Jaringan Menjadi Sasaran Utama? Para pelaku kejahatan siber mengincar jaringan perusahaan untuk mengakses data, aplikasi, dan sistem sensitif. Mereka mengeksploitasi kerentanan sistem untuk memasang malware, spyware, atau perangkat lunak berbahaya lainnya. Serangan ini tidak hanya melibatkan teknologi, tapi juga memanfaatkan human error dan rekayasa sosial.
Bagaimana Serangan Terjadi? Metode serangan beragam, mulai dari phishing, ransomware, DDoS, hingga APT (Advanced Persistent Threat). Meningkatnya kerja jarak jauh dan kebijakan BYOD (Bring Your Own Device) memperparah situasi, karena akses data perusahaan kini berasal dari berbagai perangkat dan lokasi. Kurangnya protokol keamanan yang memadai dan pelatihan karyawan yang tepat memperbesar risiko.
Peran Kesalahan Manusia. Faktor kunci lainnya adalah kesalahan manusia. Sebanyak 42 persen perusahaan melaporkan insiden akibat kelalaian atau tindakan karyawan. UKM khususnya rentan terhadap hal ini, karena seringkali memiliki sumber daya keamanan siber yang lebih terbatas. Kesalahan ini dapat berupa mengklik tautan berbahaya (phishing) atau secara tidak sengaja membocorkan data rahasia.
Dampak yang Mengerikan. Konsekuensi dari serangan siber dan kelalaian karyawan dapat sangat parah, mulai dari kerugian finansial, kerusakan reputasi, hingga tuntutan hukum dan denda. Bisnis kecil dan menengah sering kali paling rentan karena kurangnya infrastruktur keamanan dan pelatihan yang komprehensif.
Strategi Pencegahan. Untuk mengurangi risiko, perusahaan perlu meningkatkan kesadaran keamanan siber di antara karyawan melalui pelatihan komprehensif. Audit dan pemantauan keamanan secara rutin juga penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan. Solusi teknologi, seperti yang ditawarkan Kaspersky Next, memberikan perlindungan real-time dan kemampuan investigasi ancaman yang dibutuhkan.
Kesimpulan. Perlindungan jaringan menjadi prioritas utama di era digital. Kombinasi solusi teknologi canggih dan edukasi karyawan yang berkelanjutan merupakan kunci untuk mengamankan data dan reputasi perusahaan dari ancaman siber yang semakin kompleks. Kaspersky menekankan pentingnya proaktif dalam menghadapi ancaman keamanan jaringan ini.