Kebakaran Dapur MBG di Cipayung: Dugaan Korsleting Listrik
Kebakaran di dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipayung, Jakarta Timur, diduga disebabkan korsleting listrik atau peralatan masak, mengakibatkan evakuasi dua karyawan dan kendala akses air.
Kebakaran terjadi di dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Kramat Aris, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/1) sore sekitar pukul 17.32 WIB. Peristiwa ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik atau kemungkinan dari peralatan masak yang sedang digunakan.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Abdul Wahid, menyatakan bahwa bangunan yang terbakar merupakan tempat katering yang berlokasi di lantai tiga. Api dan asap yang terlihat mengindikasikan kemungkinan penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik pada pendingin ruangan (AC) atau peralatan memasak.
Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 17.42 WIB dan berhasil memadamkan api yang hanya membakar sebagian lantai tiga. Beberapa peralatan masak dilaporkan rusak akibat kebakaran. Proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Selama proses pemadaman, dua orang karyawan yang terjebak di lantai tiga berhasil dievakuasi oleh petugas. Mereka kemungkinan sedang berupaya memadamkan api sebelum kedatangan petugas pemadam kebakaran. Kedua karyawan tersebut berhasil diselamatkan dan dalam kondisi selamat.
Wahid menambahkan bahwa proses pemadaman sempat terkendala oleh lingkungan sekitar lokasi kebakaran yang sulit dijangkau dan minim sumber air. Hal ini memperlambat proses pemadaman api.
Sujarwo (47), pemilik katering dan bangunan tersebut, menjelaskan bahwa dapur tersebut digunakan untuk menyiapkan katering bagi program MBG yang akan diantarkan ke sekolah pada Sabtu dan Minggu. Kebakaran terjadi saat karyawan sedang beristirahat setelah memperbaiki kabel instalasi listrik. Sujarwo menduga percikan api dari korsleting listrik menjadi penyebab awal kebakaran.
Sujarwo menambahkan, kebakaran bermula di lantai atas bangunan. Pihaknya sempat berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia, namun api terus membesar. Karena keterbatasan APAR, sebanyak 13 unit APAR yang dimiliki pun tak cukup untuk mengatasi api, akhirnya mereka menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk bantuan.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan di lokasi kejadian untuk mencegah munculnya kembali api. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya selalu mengecek kondisi instalasi listrik dan peralatan masak untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Kesimpulannya, kebakaran di dapur MBG di Cipayung diduga kuat akibat korsleting listrik atau kemungkinan dari peralatan masak. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan sebagian peralatan dan evakuasi dua karyawan. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya.