Kebakaran Hebat di Jepara Hanguskan Ratusan Motor dan Warung Makan
Kebakaran hebat di tempat parkir dekat pabrik HWI Jepara menghanguskan ratusan sepeda motor dan warung makan, diduga akibat ledakan kompor.

Kebakaran besar terjadi di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Senin sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Peristiwa ini menghanguskan ratusan sepeda motor yang terparkir dan beberapa warung makan di dekat pabrik PT Hwaseung Indonesia (HWI).
Api yang diduga berasal dari ledakan kompor di sebuah warung makan milik Sri Malikah dengan cepat merambat ke warung-warung di sekitarnya dan kemudian ke tempat parkir yang berisi sekitar seratus sepeda motor milik karyawan pabrik. Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Jepara langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pemadaman.
Kecepatan penyebaran api membuat kerugian materiil yang cukup besar. Selain warung makan yang ludes terbakar, ratusan sepeda motor milik karyawan pabrik juga menjadi korban amuk si jago merah. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan dan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para pemilik kendaraan dan pemilik warung makan.
Petugas Padamkan Api dengan Cepat
Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran, satu unit mobil pemukul api, dan dua unit penyuplai air untuk mengatasi kebakaran tersebut. Mereka juga dibantu oleh satu unit pemadam kebakaran dari PT HWI sendiri. Berkat kerja keras petugas, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.15 WIB, mencegah meluasnya kebakaran ke area pabrik.
Kabid Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara, Surana, menjelaskan bahwa informasi awal menunjukkan kebakaran bermula dari warung makan sebelum merambat ke tempat parkir. Upaya pemadaman yang cepat dan terkoordinasi berhasil mencegah kerugian yang lebih besar.
"Informasi awal, kebakaran berasal dari sebuah warung makan kemudian merembet warung makan di dekatnya hingga ke tempat parkir sepeda motor," ujar Surana.
Meskipun api berhasil dipadamkan, namun kerugian ditaksir mencapai Rp2,2 miliar. Kerugian tersebut meliputi kerusakan warung makan dan ratusan sepeda motor yang hangus terbakar.
Penyebab Kebakaran dan Kronologi Kejadian
Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M. Faizal Wildan Umar Rela, mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran adalah ledakan kompor di warung makan milik Sri Malikah. Ledakan tersebut menjadi pemicu awal yang menyebabkan api berkobar dan merambat dengan cepat.
Kronologi kejadian bermula ketika sekitar pukul 15.00 WIB, kompor di warung makan milik Sri Malikah meledak. Api dengan cepat menyebar ke tiga warung makan di sebelah selatannya, sebelum akhirnya mencapai tempat parkir milik Bapak Semi yang berisi ratusan sepeda motor.
"Untuk potensi kerugian belum bisa dihitung secara pasti karena masih dalam kondisi pendinginan serta karyawan pabrik pemilik kendaraan belum bisa di data karena masih bekerja," ujar AKP M. Faizal Wildan Umar Rela.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan kebakaran, terutama di area yang padat dan berdekatan dengan bahan yang mudah terbakar seperti tempat parkir kendaraan.
Saat ini, pihak berwajib masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan detail kronologi dan kerugian yang sebenarnya.
Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah
Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai angka yang fantastis, yaitu sekitar Rp2,2 miliar. Angka tersebut mencakup kerugian dari kerusakan empat warung makan dan ratusan sepeda motor yang hangus terbakar. Perhitungan kerugian yang tepat masih dalam proses, mengingat banyaknya kendaraan yang terdampak dan kondisi lokasi yang masih dalam proses pendinginan.
Para pemilik warung makan dan karyawan pabrik yang kehilangan sepeda motornya tentu mengalami kerugian yang sangat besar. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya asuransi dan langkah-langkah pencegahan kebakaran untuk meminimalisir risiko kerugian di masa mendatang.
Proses pendataan kerugian masih terus dilakukan oleh pihak berwajib dan pihak terkait. Diharapkan proses pendataan ini dapat berjalan lancar dan memberikan kepastian bagi para korban yang mengalami kerugian materiil.