Kekurangan Zat Besi pada Anak: Ganggu Tumbuh Kembang hingga Kesehatan Jantung
Ahli gizi ungkap kekurangan zat besi pada anak dapat menghambat tumbuh kembang, bahkan berisiko pada kesehatan jantung; Alfamidi inisiasi edukasi gizi dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Tangerang, 10 April 2024 (ANTARA) - Sebuah temuan mengejutkan diungkap oleh ahli gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang, Banten, Siti Hanifah. Beliau menyatakan bahwa kekurangan zat besi pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang signifikan, bahkan berdampak pada kesehatan jantung. Pernyataan ini disampaikan dalam acara edukasi keluarga balita yang diselenggarakan oleh PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi) di Tangerang.
Siti Hanifah menekankan pentingnya pemahaman orang tua akan kebutuhan zat besi pada anak. "Banyak orang tua yang masih belum sepenuhnya memahami pentingnya kecukupan zat besi bagi anak padahal dampaknya sangat signifikan," ujarnya dari Dinas Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kecamatan Teluk Naga.
Edukasi ini menjadi penting karena kurangnya asupan gizi dan pola asuh yang keliru dapat meningkatkan risiko anak mengalami penyakit, bahkan stunting. Kekurangan zat besi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini. Oleh karena itu, edukasi mengenai asupan gizi seimbang dan pola asuh yang tepat menjadi kunci utama dalam mencegah masalah kesehatan pada anak.
Sumber Zat Besi untuk Anak
Berbagai sumber makanan kaya zat besi mudah didapatkan dan diolah dengan menarik untuk anak. Siti Hanifah menyebutkan beberapa contoh, seperti tempe, bayam, daging sapi, dan hati ayam. "Olahannya pun bisa dibuat berbagai macam. Hal ini penting untuk menarik minat anak makan," jelasnya. Kreativitas dalam pengolahan makanan sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup tanpa merasa dipaksa.
Lebih lanjut, beliau berharap edukasi ini dapat meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Dengan pengetahuan yang memadai, orang tua dapat memberikan nutrisi terbaik untuk anak-anak mereka dan mencegah berbagai masalah kesehatan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia.
Tidak hanya memberikan edukasi, Alfamidi juga turut serta dalam upaya peningkatan gizi anak Indonesia. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Alfamidi telah menyalurkan 69.840 butir telur sejak tahun 2023 hingga Maret 2025, menjangkau 373 anak di 11 cabang di seluruh Indonesia. Telur dipilih karena kaya akan asam amino, kolin, dan omega-3, yang penting untuk pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Upaya Alfamidi dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Retriantina Marhendra dari Corporate Communication Alfamidi menambahkan, program edukasi keluarga balita dan pemeriksaan kesehatan gratis merupakan bagian dari komitmen Alfamidi sebagai toko keluarga. Pemeriksaan kesehatan gratis yang telah dilakukan sejak tahun 2024 hingga awal 2025 telah melayani 1.880 peserta.
Pemeriksaan meliputi tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. "Ketiga hal ini umumnya menjadi masalah utama yang mempengaruhi kualitas kesehatan seseorang," jelas Retriantina. Deteksi dini penyakit sangat penting untuk mencegah risiko penyakit yang lebih serius di kemudian hari. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian Alfamidi terhadap kesehatan masyarakat.
Dengan memberikan asupan telur secara berkelanjutan selama enam bulan, diharapkan dapat meningkatkan berat badan anak yang terindikasi stunting. Program ini merupakan bagian dari komitmen Alfamidi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia. Selain itu, pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan juga bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
"Diharapkan dengan pemberian asupan telur secara berkelanjutan selama enam bulan, akan lebih memberi dampak untuk kenaikan berat badan anak terindikasi stunting," ujar Retriantina. Program ini menunjukkan komitmen Alfamidi dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Melalui berbagai program ini, Alfamidi berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal kesehatan dan gizi anak. Deteksi dini dan pencegahan merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan masyarakat.