Kemenhub Tingkatkan Keselamatan Pengemudi Angkutan Barang Lewat Bimtek
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar bimbingan teknis untuk meningkatkan keselamatan pengemudi angkutan barang dan mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.

Jakarta, 4 Maret 2025 - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berupaya meningkatkan keselamatan para pengemudi angkutan barang. Upaya ini dilakukan melalui bimbingan teknis (Bimtek) yang bertujuan untuk mendukung keselamatan transportasi dan mengurangi angka kecelakaan di sektor angkutan barang.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Amirulloh, menjelaskan bahwa Bimtek ini difokuskan pada peningkatan aspek keselamatan dalam industri angkutan barang. "Kegiatan ini merupakan bukti komitmen dan upaya pemerintah untuk melakukan proses pembinaan dan meningkatkan kualitas kompetensi Sumber Daya Manusia, khususnya para pengemudi angkutan barang umum," ujar Amirulloh dalam keterangan resminya di Jakarta.
Bimtek yang bertajuk "Peran Sumber Daya Pengemudi Angkutan Barang Umum Dalam Rangka Meningkatkan Keselamatan Penyelenggaraan Operasional Angkutan Barang Umum" ini diselenggarakan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan, Bogor, Jawa Barat, pada 3-4 Maret 2025. Kegiatan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan Bermotor Di Jalan.
Pentingnya Defensive Driving dan Penanganan Kondisi Darurat
Amirulloh menekankan pentingnya penguasaan teknologi kendaraan yang semakin berkembang pesat bagi para pengemudi. "Kemampuan untuk menguasai kendaraan sangatlah penting. Kini para pengemudi diharapkan tidak hanya melakukan safety driving tetapi juga defensive driving," tegasnya. Hal ini mengingat data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tahun 2024 menunjukkan bahwa 80 persen kecelakaan disebabkan oleh kelelahan pengemudi, disusul oleh kurangnya kemampuan teknis, khususnya dalam sistem pengereman.
Bimtek ini dirancang untuk membekali para pengemudi dengan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik. Materi yang diberikan mencakup tata cara muat pengangkutan barang di jalan, klasifikasi dan identifikasi barang yang diangkut, penanganan kondisi darurat, dan peraturan yang berlaku saat ini. Para peserta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Sebanyak 32 pengemudi mengikuti Bimtek ini, terdiri dari berbagai jenis angkutan barang. Rinciannya meliputi 14 pengemudi angkutan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), delapan pengemudi angkutan barang bahan pokok, empat pengemudi angkutan barang material, dan enam pengemudi barang umum lainnya. Para instruktur berasal dari berbagai pihak yang kompeten di bidangnya, termasuk Ketua Sub Komite Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildani, dan para instruktur dari lembaga pendidikan dan pelatihan.
Materi Bimtek yang Komprehensif
Bimbingan teknis ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik di lapangan. Materi pelatihan diberikan secara komprehensif, baik di dalam maupun di luar ruangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh dan terapan bagi para pengemudi.
Dengan pelatihan yang komprehensif ini, diharapkan para pengemudi dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di jalan raya. Kemenhub berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan di sektor transportasi darat, termasuk melalui program peningkatan kompetensi pengemudi angkutan barang.
Para peserta Bimtek juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan para instruktur dan sesama peserta. Hal ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan para peserta dalam menghadapi berbagai situasi di jalan raya.
Kesimpulannya, Bimtek ini merupakan langkah penting Kemenhub dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya. Dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, diharapkan para pengemudi angkutan barang dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kecelakaan di Indonesia.