Khofifah Tegaskan Kesetiaan Muslimat NU kepada Bangsa dan Negara
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan kesetiaan Muslimat NU kepada NKRI di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya.
![Khofifah Tegaskan Kesetiaan Muslimat NU kepada Bangsa dan Negara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000137.738-khofifah-tegaskan-kesetiaan-muslimat-nu-kepada-bangsa-dan-negara-1.jpg)
Surabaya, 10 Februari 2025 - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, dengan tegas menyatakan kesetiaan Muslimat NU kepada bangsa dan negara. Pernyataan penting ini disampaikan langsung di hadapan Presiden Prabowo Subianto pada pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya.
Dalam sambutannya yang penuh makna, Khofifah menyampaikan pernyataan yang unik dan menarik perhatian. Ia mengatakan kepada Presiden Prabowo, "Dalam hatinya Pak Presiden pasti bertanya-tanya, ibu-ibu Muslimat kok tidak ada yang cantik. Maaf pak Presiden, wajah ibu-ibu Muslimat memang tidak ada yang cantik, rata-rata wajah kampungan seperti saya." Pernyataan ini justru menjadi jembatan untuk menekankan poin utama pidatonya.
Kesetiaan Tak Lekang oleh Waktu
Meskipun Khofifah menggunakan humor untuk menggambarkan penampilan fisik para anggota Muslimat NU, ia menegaskan hal yang jauh lebih penting. "Wajahnya memang kampungan, tapi kami tidak pernah pindah ke lain hati, Muslimat NU akan terus dan selamanya akan setia kepada bangsa dan negara," tegas Khofifah. Pernyataan ini menggarisbawahi dedikasi dan komitmen Muslimat NU terhadap Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto sendiri memberikan pujian yang tinggi kepada Khofifah. Ia menyebut Khofifah sebagai sosok yang luar biasa. "Saya datang, kemudian setelah ketemu beberapa saat, saya ambil kesimpulan, Ibu Khofifah adalah seorang tokoh yang luar biasa," puji Prabowo. Ia juga mengapresiasi kemampuan Khofifah dalam memahami kehidupan rakyat, khususnya di bidang pertanian dan perekonomian.
Kongres Muslimat NU: Skala Nasional dan Internasional
Kongres XVIII Muslimat NU ini dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta. Perwakilan hadir dari seluruh provinsi di Indonesia, serta dari cabang istimewa di luar negeri seperti Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Skala kongres ini menunjukkan pengaruh dan jangkauan Muslimat NU yang begitu luas.
Selain Presiden Prabowo, acara penting ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Rois Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Akhyar, dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Kehadiran para tokoh penting negara ini semakin mengukuhkan arti penting Muslimat NU dalam konteks nasional.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kongres ini juga mendapat dukungan dari berbagai kementerian. Sejumlah menteri negara dijadwalkan hadir dan memberikan materi dalam pleno kongres. Beberapa di antaranya adalah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Menteri Kesehatan; Menteri Agama; Kepala Badan Pangan Nasional; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Menteri Sosial; dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kegiatan Muslimat NU.
Kongres Berlangsung Enam Hari
Kongres XVIII Muslimat NU berlangsung selama enam hari, dari tanggal 10 hingga 15 Februari 2025. Acara ini berpusat di Gedung Jatim Expo dan Asrama Haji Surabaya. Dengan durasi yang panjang, kongres ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan dan program kerja yang komprehensif untuk kemajuan Muslimat NU dan bangsa Indonesia.
Kesimpulannya, Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya menjadi momen penting yang menegaskan kembali komitmen organisasi terhadap bangsa dan negara. Pernyataan Khofifah, meskipun disampaikan dengan gaya yang unik, menunjukkan kesetiaan Muslimat NU yang tak tergoyahkan. Kehadiran para tokoh penting negara dan dukungan dari berbagai kementerian semakin memperkuat arti penting peran Muslimat NU dalam pembangunan Indonesia.