Kisah Heroik Nakes Dona Lubis: Gubernur Sumbar Beri Penghargaan Tokoh Berdedikasi di HUT RI ke-80
Gubernur Sumbar Mahyeldi menganugerahkan penghargaan kepada tokoh berdedikasi, termasuk nakes Dona Lubis yang rela menyeberangi sungai demi pasien, di momen HUT RI ke-80.

PADANG – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, telah menyerahkan penghargaan prestisius kepada sejumlah tokoh masyarakat di provinsi tersebut. Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi serta pengabdian luar biasa mereka dalam mendukung pembangunan di Ranah Minang. Momen penting ini berlangsung di Kota Padang, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara penganugerahan penghargaan ini menjadi sorotan utama, menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar dalam menghargai individu-individu yang berkontribusi nyata. Para penerima penghargaan dipilih berdasarkan jejak rekam kinerja dan dampak positif yang mereka ciptakan bagi masyarakat. Ini adalah upaya untuk mendorong semangat gotong royong dan pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Sumatera Barat.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus berinovasi dan berkarya. Dedikasi para tokoh ini mencerminkan semangat juang dan kepedulian terhadap kemajuan daerah. Gubernur Mahyeldi menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan merata.
Apresiasi untuk Thabrani, Penjaga Infrastruktur Sumbar
Piagam penghargaan pertama diberikan kepada Thabrani, mantan Kepala Balai Jalan Nasional Provinsi Sumbar periode 2023-2025. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi serta kinerja luar biasa beliau dalam pelaksanaan tugas pemeliharaan infrastruktur penting di Ranah Minang. Thabrani dikenal atas jasanya yang signifikan, terutama saat terjadi bencana banjir dan longsor yang melanda Sumbar beberapa waktu lalu.
Selama masa krisis tersebut, Thabrani menunjukkan komitmen tanpa batas dengan bekerja dan beraktivitas selama 24 jam penuh. Bahkan, beliau memilih untuk tidak pulang kampung saat momen Lebaran, melainkan tetap berada di Sumbar untuk memastikan penanganan infrastruktur berjalan lancar. Pengorbanan ini membuktikan integritas dan tanggung jawabnya yang tinggi terhadap tugas negara.
Selain penanganan bencana, Thabrani juga berdedikasi pada sejumlah proyek strategis nasional selama menjabat sekitar 2,5 tahun. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, perbaikan Jalan Air Dingin, serta pembangunan jalan ruas Lubuk Selasih-Padang Aro-Batas Jambi. Kontribusinya juga mencakup pembangunan jalan Trans Mentawai, yang sangat vital bagi konektivitas daerah.
Basrizal Koto, Penggerak Ekonomi Ranah Minang
Penghargaan selanjutnya diberikan kepada Basrizal Koto, seorang tokoh yang dinilai berkontribusi besar dalam menggerakkan perekonomian daerah Provinsi Sumbar. Gubernur Mahyeldi menyebut Basrizal Koto sebagai salah satu individu pertama yang membawa investasi dalam jumlah cukup besar ke Sumatera Barat. Perannya sangat krusial dalam menarik modal dan menciptakan lapangan kerja.
Basrizal Koto menunjukkan perhatian serius terhadap investasi daerah dengan membangun pusat perbelanjaan terbesar di Padang dan Sumbar. Pusat perbelanjaan ini dijadwalkan resmi beroperasi pada Mei 2025, menandai tonggak penting dalam perkembangan ekonomi lokal. Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi dan mendorong pertumbuhan sektor perdagangan.
Gubernur Mahyeldi berharap agar ke depannya para perantau Minang di mana pun berada dapat turut serta meningkatkan investasi di Sumbar. Langkah ini sangat penting dalam rangka menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, investor lokal, dan perantau diharapkan dapat mempercepat kemajuan ekonomi daerah.
Dona Lubis, Pahlawan Kesehatan Tanpa Batas
Terakhir, piagam penghargaan tenaga kesehatan teladan diberikan kepada Dona Lubis. Dona Lubis dikenal atas jasanya yang luar biasa dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya dalam mengobati pasien tuberkulosis di Nagari Cubadak Barat, Kabupaten Pasaman. Kisah heroiknya yang rela menyeberangi sungai Batang Pasaman demi pasien menjadi inspirasi banyak pihak.
Pada suatu waktu, terjadi banjir yang menyebabkan jembatan penghubung putus total, menghambat akses menuju lokasi pasien. Tanpa ragu, Dona Lubis rela menyeberangi sungai dengan berenang demi memberikan pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan. Tindakan ini menunjukkan dedikasi dan keberaniannya yang patut diacungi jempol sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.
Kisah Dona Lubis menjadi contoh nyata bagaimana seorang tenaga kesehatan dapat melampaui batas tugas demi kemanusiaan. Pengabdiannya dalam kondisi sulit menggambarkan esensi dari profesi kesehatan yang mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan pasien. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas semangat juang dan pengorbanan yang telah ia berikan.