Konsul Jenderal Jepang Harap Hubungan Bilateral RI-Jepang Semakin Erat di Bawah Pemerintahan Baru
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya berharap hubungan bilateral Indonesia-Jepang semakin erat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Ishiba, mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, dan keamanan maritim.

Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi, menyampaikan harapannya agar hubungan bilateral antara Jepang dan Indonesia semakin erat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Ishiba. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Japan’s National Reception Day di Surabaya pada Kamis, 20 Februari 2025. Hubungan erat tersebut diharapkan mencakup berbagai sektor, mulai dari politik dan ekonomi hingga budaya, pendidikan, dan diplomasi.
Takeyama mencatat terbentuknya pemerintahan baru di kedua negara pada Oktober 2024. Di Jepang, Perdana Menteri Ishiba memimpin pemerintahan baru, sementara di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto memulai masa jabatannya. Kunjungan Menteri Pertahanan Jepang ke Indonesia pada Januari 2025, disusul kunjungan Perdana Menteri Ishiba, dianggap sebagai simbol komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Kunjungan Perdana Menteri Ishiba ke Indonesia merupakan kunjungan bilateral pertamanya, menunjukkan prioritas Jepang dalam mempererat hubungan dengan Indonesia. Kerja sama bilateral yang diharapkan meliputi berbagai bidang penting, termasuk keamanan maritim, energi, investasi, perdagangan, penanggulangan bencana, dan penyediaan program makan bergizi gratis.
Kerja Sama yang Erat dengan Pemerintah Daerah
Keinginan untuk mempererat hubungan bilateral tidak hanya terfokus pada pemerintah pusat. Takeyama juga menekankan pentingnya hubungan baik dengan pemerintah daerah, khususnya di Surabaya dan Jawa Timur. Ia menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dan kerja sama yang baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya selama empat tahun bertugas di Surabaya.
Pemerintah daerah dinilai sangat kooperatif dan mendukung upaya Pemerintah Jepang dalam mengatasi berbagai permasalahan. Sebagai contoh, ketika perusahaan Jepang mengalami kendala di Jawa Timur, Konjen Jepang selalu mendapatkan dukungan cepat dan sigap dari berbagai dinas terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, hingga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Saya merasa berterima kasih atas bantuan dari Pemkot (Surabaya) dan Pemprov (Jatim), mereka bisa dengan cepat menyelesaikan masalah," ungkap Takeyama. Dukungan tersebut juga terlihat dalam bidang pendidikan, di mana akan ada pertukaran pelajar dengan kedatangan 30 mahasiswa Jepang ke sebuah perguruan tinggi di Surabaya dalam waktu dekat.
Harapan untuk Masa Depan
Takeyama berharap hubungan baik ini akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan kepala daerah terpilih yang baru, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak. Ia mencatat hubungan yang erat telah terjalin dengan baik selama periode pertama pemerintahan Khofifah.
"Selama periode satu pemerintahannya Ibu Khofifah kami bisa membina hubungan baik. Saya mengharapkan pengganti saya (sebagai Konjen Jepang di Surabaya) bisa tetap menjalin hubungan baik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil," ujar Takeyama. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Jepang untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan Indonesia di berbagai tingkatan pemerintahan.
Secara keseluruhan, pernyataan Konsul Jenderal Jepang ini menggarisbawahi pentingnya hubungan bilateral Indonesia-Jepang dan harapan akan peningkatan kerja sama yang lebih erat di masa depan, meliputi berbagai sektor dan melibatkan pemerintah pusat maupun daerah. Kunjungan Perdana Menteri Ishiba ke Indonesia menjadi bukti nyata komitmen tersebut.