Krakatau Steel dan PGN Kolaborasi Kembangkan Infrastruktur Gas di Pelabuhan Cigading
Krakatau Steel dan PGN berkolaborasi mengembangkan infrastruktur gas bumi dan layanan LNG bunkering di Pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten, untuk mendukung pembangunan nasional.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) resmi menjalin kerja sama strategis untuk memperkuat fasilitas pelabuhan di Indonesia. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur gas bumi dan penyediaan layanan pengisian bahan bakar LNG ke kapal (LNG bunkering) di Terminal Cigading 1 dan 2, Cilegon, Banten. Kerja sama ini diumumkan pada Kamis, 13 Maret 2024 di Jakarta.
Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN yang saling menguntungkan. PT PGN akan mengembangkan infrastruktur gas bumi, baik di darat maupun laut, sementara Krakatau Steel, melalui anak perusahaannya PT Krakatau Bandar Samudera, akan menyediakan layanan kepelabuhanan yang dibutuhkan untuk kegiatan LNG bunkering. Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan kontribusi positif bagi pertumbuhan kedua perusahaan dan pembangunan nasional. Ia menambahkan, "Sinergi dan kolaborasi perusahaan BUMN ini merupakan sebuah kerja sama kontribusi positif untuk saling menumbuhkembangkan satu sama lain. PT PGN Tbk dapat mengembangkan infrastruktur gas bumi baik offshore dan onshore dan Krakatau Steel melalui PT Krakatau Bandar Samudera dapat menyediakan layanan kepelabuhanan untuk kebutuhan Liquified Natural Gas bunkering."
Pengembangan infrastruktur gas di Pelabuhan Cigading dinilai sangat potensial karena kawasan tersebut telah memiliki jaringan pipa gas bumi yang terintegrasi. Langkah ini menunjukkan transformasi Krakatau Steel yang tidak hanya berfokus pada bisnis baja, tetapi juga pada pengembangan industri non-baja melalui PT Krakatau Bandar Samudera. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mendukung pembangunan nasional sebagai industri strategis.
Pengembangan Infrastruktur LNG Bunkering di Pelabuhan Cigading
Kerja sama Krakatau Steel dan PGN ditargetkan berlangsung selama dua tahun. Direktur Utama Krakatau Steel berharap kerja sama ini berjalan lancar dan dapat diperluas ke fasilitas lain di Krakatau Steel Group. Sementara itu, Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menyatakan optimisme atas kolaborasi ini dan berharap dapat segera direalisasikan secara konkret untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Pengembangan fasilitas LNG bunkering di pelabuhan sangat penting bagi Indonesia, mengingat LNG dibutuhkan untuk memenuhi pasokan gas ke wilayah-wilayah yang jauh dari jaringan pipa. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan distribusi gas di Indonesia.
PT Krakatau Bandar Samudera memiliki infrastruktur pelabuhan yang memadai untuk mendukung proyek ini. Mereka memiliki 17 jetty dengan fasilitas berstandar internasional, termasuk layanan pilotage and towage, mooring-unmooring, stevedoring, jetty management, dan integrated logistics services. Pelabuhan ini mampu melayani hingga 800 kapal setiap tahunnya.
Selain itu, perusahaan juga memiliki Continuous Ship Unloader (CSU) berkecepatan 1.300 ton/jam yang terintegrasi dengan gudang (integrated warehouse/IWH) dengan standar food grade. Fasilitas-fasilitas ini akan mendukung kelancaran operasional LNG bunkering di Pelabuhan Cigading.
Manfaat Kolaborasi Krakatau Steel dan PGN
Kolaborasi strategis antara Krakatau Steel dan PGN ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pengembangan infrastruktur gas dan LNG bunkering akan meningkatkan efisiensi distribusi energi, mendukung pertumbuhan industri, dan memperkuat ketahanan energi nasional. Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat posisi kedua BUMN sebagai pemain utama di sektor masing-masing.
Dengan memanfaatkan infrastruktur pelabuhan yang sudah ada dan terintegrasi dengan jaringan pipa gas, proyek ini diyakini akan berjalan efisien dan efektif. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh nyata sinergi BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan ketahanan energi nasional.
Langkah Krakatau Steel untuk berekspansi ke sektor non-baja juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk diversifikasi bisnis dan adaptasi terhadap perkembangan industri. Hal ini akan memperkuat daya saing dan ketahanan perusahaan di masa depan.
Secara keseluruhan, kolaborasi ini menandai langkah maju yang penting dalam pengembangan infrastruktur energi dan kepelabuhanan di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi BUMN lainnya dalam mendukung pembangunan nasional.