PGN Jamin Pasokan Gas Domestik, Impor LNG dari Berau Kalimantan Timur
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) perkuat pasokan gas domestik dengan mendatangkan LNG dari Berau, Kalimantan Timur, melalui kerjasama strategis bersama PT National Energy Solutions (NES) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Jakarta, 4 Maret 2024 - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengambil langkah strategis untuk memastikan pasokan gas domestik tetap tercukupi. Langkah ini dilakukan dengan mendatangkan gas alam cair (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kerjasama ini dijalin bersama PT National Energy Solutions (NES) sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan memenuhi permintaan gas yang terus meningkat.
Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa perusahaan secara aktif berupaya mencari sumber pasokan gas baru, terutama untuk memenuhi kebutuhan segmen LNG ritel. "Permintaan gas meningkat pesat, dan kepastian pasokan menjadi sangat krusial," ujar Ratih dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa. "Kami juga tengah memperluas pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, mengingat permintaan dari sektor industri dan kelistrikan di sana cukup tinggi."
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli LNG (PJBLNG) antara PGN dan NES. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pada September 2023. Kedua perusahaan berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor energi, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
Kerjasama Strategis PGN dan NES untuk Ketahanan Energi
Kerjasama antara PGN dan NES mencakup pasokan LNG dengan volume yang cukup signifikan, berkisar antara 350.000 hingga 700.000 MMBTU per tahun. Durasi kerjasama ini terbilang panjang, yaitu selama lima tahun sejak PJBLNG berlaku efektif. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang kedua perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Tidak hanya sebatas pasokan LNG, kerjasama ini juga berencana membentuk konsorsium antara anak usaha PGN, PT PGN LNG Indonesia (PLI), dan anak usaha NES, PT Nusa Energi Sejati (NUSA). Konsorsium ini akan difokuskan untuk mengoptimalkan fasilitas LNG plant milik NES. Saat ini, PLI tengah melakukan due diligence terhadap fasilitas tersebut sebelum langkah lebih lanjut diambil.
Direktur NES, Hendradi J Suryanto, mengungkapkan target ambisius perusahaan. "Kami menargetkan peluncuran proyek LNG plant setiap dua tahun," katanya. "Dengan harapan dalam lima tahun bisa membangun sekitar 50 fasilitas LNG dengan dukungan semua pihak, termasuk PGN Group."
Transparansi dan Tata Kelola yang Baik
PGN menegaskan komitmennya untuk menjalankan seluruh proses bisnis LNG dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Hal ini ditekankan oleh Ratih Esti Prihatini. "Proses bisnis yang transparan dan profesional akan menghasilkan kinerja yang lebih optimal, sekaligus mendukung efisiensi energi nasional," tambahnya.
Langkah PGN mendatangkan LNG dari Berau ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional. Dengan memastikan pasokan gas yang cukup, PGN berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri di Indonesia. Kerja sama ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam domestik secara optimal.
Kerjasama ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan industri gas dalam negeri dan mengurangi emisi karbon. Dengan pasokan gas yang terjamin, sektor industri dapat beroperasi secara efisien dan berkelanjutan, mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Ke depannya, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi kerjasama strategis lainnya dalam sektor energi, guna memastikan ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.