PGN Percepat Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Swasembada Energi
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) percepat pembangunan infrastruktur gas bumi di seluruh Indonesia guna mencapai swasembada energi dan memenuhi kebutuhan nasional.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah gencar membangun infrastruktur gas bumi di Indonesia. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai swasembada energi. Pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan secara terintegrasi, baik melalui jaringan pipa maupun non-pipa, guna memastikan pemerataan akses dan efisiensi penggunaan gas bumi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menjelaskan bahwa integrasi infrastruktur ini akan memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi PGN dalam memenuhi permintaan dan memperluas pasar di Indonesia. "Dengan integrasi infrastruktur pipa dan nonpipa, PGN akan lebih fleksibel dalam memenuhi demand maupun memperluas market di Indonesia," ujar Arief dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Proyek-proyek infrastruktur gas bumi yang sedang dikerjakan PGN meliputi berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan natural decline di wilayah barat Indonesia dan memanfaatkan potensi sumber daya gas yang melimpah di wilayah timur.
Proyek Strategis PGN untuk Swasembada Energi
Beberapa proyek infrastruktur gas bumi yang menjadi prioritas PGN antara lain Pipa Dumai – Sei Mangke di Sumatera, yang akan mengalirkan gas bumi dari Sumatera Utara dan Aceh ke wilayah tengah dan selatan. Proyek ini akan meningkatkan konektivitas dan akses gas bumi bagi pelanggan baru di Sumatera. Selain itu, PGN juga akan memanfaatkan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem) untuk mengalirkan surplus gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.
Di Jawa, PGN fokus pada konversi BBM ke gas di Kilang Cilacap dan perluasan akses gas bumi di Jawa bagian selatan melalui Proyek Pipa Tegal – Cilacap. Tahun 2025, PGN menargetkan penambahan 200.000 sambungan rumah (SR) untuk jaringan gas (jargas).
Untuk mendukung hilirisasi industri, PGN mengembangkan proyek Pipa Bintuni – Fakfak yang berpotensi memasok gas ke pabrik petrokimia. Peluang lain juga terbuka untuk memasok gas ke kawasan industri di Makassar, Parimo, Morowali, dan Teluk Bintuni.
Di luar jaringan pipa, PGN mengembangkan infrastruktur beyond pipeline, seperti fasilitas LNG di Indonesia bagian tengah dan timur. Fasilitas ini akan memenuhi permintaan gas dari sektor smelter dan pembangkit listrik. Kerja sama dengan PLN EPI juga dilakukan untuk gasifikasi pembangkit listrik di Papua Utara.
Integrasi Infrastruktur: Solusi Mengatasi Defisit dan Surplus Gas
Arief menjelaskan bahwa integrasi infrastruktur gas bumi akan menjadi solusi efektif untuk mengelola defisit dan surplus pasokan gas. "Apabila infrastruktur gas bumi dapat saling terhubung, maka akan menciptakan solusi untuk mengelola defisit dan surplus pasokan gas bumi. Tantangan saat ini adalah natural decline di Indonesia bagian barat, sedangkan banyak potensi pasokan gas di Indonesia timur. Infrastruktur LNG sangat memungkinkan untuk membawa LNG ke Indonesia bagian barat, sekaligus untuk memenuhi demand yang tumbuh di Indonesia tengah dan timur," jelasnya.
Revitalisasi Tangki LNG Hub Arun, khususnya tangki F-6004, juga menjadi fokus PGN untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan LNG. Progres revitalisasi ini telah mencapai sekitar 73 persen.
Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencapai swasembada energi. Hal ini sejalan dengan rencana induk jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional dari Kementerian ESDM, yang menargetkan pembangunan backbone transmisi di Sumatera dan Jawa, serta pengembangan moda beyond pipeline di Indonesia tengah dan timur.
Dengan berbagai proyek strategis yang sedang dijalankan, PGN optimis dapat berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan gas bumi nasional dan mendukung program swasembada energi pemerintah. Percepatan pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, pemerataan akses, dan ketahanan energi Indonesia.