Krom Bank Raih Lonjakan Kredit 131 Persen di 2024: Strategi Digital Jadi Kunci Sukses
Kinerja Krom Bank melesat di tahun 2024 dengan penyaluran kredit naik 131 persen yoy, didorong oleh peningkatan DPK dan strategi digital yang agresif.

PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada tahun 2024. Penyaluran kredit perusahaan melonjak hingga 131 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai angka Rp4,25 triliun dibandingkan Rp1,83 triliun di tahun 2023. Kenaikan signifikan ini diiringi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang juga naik 125 persen yoy, mencapai Rp965 miliar.
Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menjelaskan keberhasilan ini sebagai buah dari strategi bisnis yang solid dan prudent. Strategi tersebut berfokus pada penyediaan solusi keuangan yang tidak hanya ramah digital (digital-friendly), tetapi juga mampu menjawab kebutuhan riil para nasabah. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi platform keuangan digital terpercaya yang menghubungkan nasabah dengan solusi finansial yang seamless, relevan, dan bernilai tambah.
Pertumbuhan kredit yang pesat ini tidak terlepas dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hampir sembilan kali lipat, dari Rp348 miliar di tahun 2023 menjadi Rp3,16 triliun di tahun 2024. Lonjakan ini terutama didorong oleh pertumbuhan simpanan berbasis tabungan dan deposito. Kinerja positif ini juga ditunjang oleh rasio kredit macet (NPL) gross yang terjaga di angka 3,12 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, mencapai 82,63 persen.
Strategi Digital dan Optimalisasi Layanan
Anton Hermawan lebih lanjut menjelaskan bahwa optimalisasi perluasan layanan berbasis teknologi digital menjadi salah satu faktor kunci di balik keberhasilan Krom Bank. Perusahaan secara aktif mengembangkan dan meningkatkan layanan digitalnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin terbiasa dengan transaksi online. Hal ini terlihat dari peningkatan DPK yang signifikan, yang menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap layanan digital Krom Bank.
Keberhasilan Krom Bank dalam mengelola risiko juga terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan (CIR) yang terjaga di angka 18,07 persen dan margin bunga bersih (NIM) yang mencapai 20,01 persen. Meskipun laba bersih tercatat sebesar Rp124 miliar, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh peningkatan rasio pencadangan dari 4,67 persen menjadi 6,46 persen, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan risiko yang baik.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang solid dan prudent dalam menghadirkan solusi keuangan yang tidak hanya digital-friendly, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata para nasabah,” ungkap Anton Hermawan.
Prospek Ke Depan dan Ekspansi Bisnis
Krom Bank optimis akan terus mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Perusahaan berencana untuk terus berekspansi, menghadirkan inovasi progresif, dan memperkuat konektivitas digital. Komitmen ini menunjukkan tekad Krom Bank untuk memperkuat posisinya sebagai platform keuangan digital terkemuka di Indonesia.
Dengan pencapaian yang luar biasa di tahun 2024, Krom Bank membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan lanskap industri keuangan dan memenuhi kebutuhan nasabah di era digital. Strategi yang terukur dan fokus pada inovasi teknologi menjadi kunci kesuksesan perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang signifikan.
Ke depan, Krom Bank akan terus fokus pada pengembangan layanan digital dan perluasan jangkauan untuk menjangkau lebih banyak nasabah. Komitmen ini diyakini akan semakin memperkuat posisi Krom Bank sebagai platform keuangan digital terpercaya di Indonesia.
Berikut beberapa poin penting terkait kinerja Krom Bank di tahun 2024:
- Penyaluran kredit meningkat 131 persen yoy menjadi Rp4,25 triliun.
- Pendapatan bunga bersih naik 125 persen yoy menjadi Rp965 miliar.
- DPK meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun.
- Laba bersih tercatat sebesar Rp124 miliar.
- NPL gross sebesar 3,12 persen.
- CAR sebesar 82,63 persen.
- CIR sebesar 18,07 persen.
- NIM mencapai 20,01 persen.