Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025: Pertumbuhan Kredit yang Signifikan
Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih Rp13,2 triliun di kuartal I-2025, ditopang pertumbuhan kredit yang signifikan dan manajemen risiko yang kuat.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I-2025 dengan laba bersih konsolidasi mencapai Rp13,2 triliun. Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,9 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini diraih berkat strategi pertumbuhan berkelanjutan yang diterapkan Bank Mandiri, yang meliputi akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, serta manajemen risiko yang disiplin. Pertumbuhan ini terjadi di tengah berbagai dinamika ekonomi.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini didorong oleh fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi dan pembiayaan ke sektor-sektor unggulan. "Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," ujar Darmawan dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal I-2025 Bank Mandiri di Jakarta, Selasa.
Pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,5 persen (yoy) menjadi Rp1.672 triliun juga berkontribusi signifikan terhadap laba bersih. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di segmen wholesale dan retail, dengan segmen wholesale berperan penting sebagai pendorong utama kinerja kredit dan sebagai bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya. Pertumbuhan ini tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia, melampaui rata-rata pertumbuhan industri.
Pertumbuhan Kredit di Berbagai Sektor
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan di berbagai sektor. Kredit corporate tumbuh sebesar 20 persen (yoy) atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun pada kuartal I-2025. Kredit commercial juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencapai 21,4 persen (yoy) atau sebesar Rp296 triliun. Khususnya, kredit kepada sektor UMKM naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun, menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung ekonomi kerakyatan.
Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus pada sektor-sektor prospektif dan resilien. Sektor konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya menjadi target utama. Strategi ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan kredit yang berkelanjutan dan berkualitas.
Pertumbuhan yang berkualitas ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. Hal ini juga berdampak pada perbaikan Cost of Credit (CoC) menjadi 0,71 persen pada Maret 2025, turun dari 0,99 persen pada periode tahun sebelumnya. Bank Mandiri juga berhasil menjaga NPL coverage ratio di level 299 persen, menunjukkan ketahanan finansial yang kuat.
Penguatan Manajemen Risiko dan Dana Pihak Ketiga
Bank Mandiri menekankan pentingnya penguatan manajemen risiko sebagai bagian integral dari strategi ekspansi. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit dijalankan secara konsisten. "Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," kata Darmawan.
Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan kinerja yang positif. Total DPK konsolidasi mencapai Rp1.748 triliun, meningkat 11,2 persen (yoy). Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah sebesar 8,89 persen (yoy), dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1 persen (yoy).
Dengan manajemen risiko yang kuat dan pertumbuhan DPK yang positif, Bank Mandiri optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya dan terus berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia. "Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," pungkas Darmawan.
Ke depannya, Bank Mandiri akan tetap konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan dana murah, pembiayaan sektor unggulan, dan manajemen risiko yang disiplin. Hal ini diharapkan dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkelanjutan.