Kuliner Tahun Baru Jepang: Osechi Ryori dan Makna di Baliknya
Kantor Misi Jepang untuk ASEAN di Indonesia memperkenalkan Osechi Ryori, hidangan Tahun Baru Jepang yang kaya makna dan simbol keberuntungan, kesehatan, serta kemakmuran, sekaligus mempererat hubungan Jepang dan ASEAN.

Jakarta, 14 Februari 2024 (ANTARA) - Kantor Misi Jepang untuk ASEAN di Indonesia baru-baru ini memperkenalkan kekayaan kuliner Jepang melalui pameran hidangan tradisional Tahun Baru, Osechi Ryori. Acara Food Testing 'Experience Japanese Food Culture: Osechi Ryori' di Sekretariat ASEAN, Jakarta, menyajikan kesempatan langka untuk mencicipi dan memahami tradisi kuliner Jepang yang unik ini.
Tradisi Osechi Ryori: Lebih dari Sekedar Hidangan
Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, menjelaskan bahwa Osechi Ryori bukan sekadar hidangan mewah, tetapi juga simbolis. Sajian ini disiapkan sebelum Tahun Baru dan dinikmati selama tujuh hari pertama tahun baru. Tradisi ini bermula dari keinginan untuk memberikan para ibu dan istri kesempatan beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Osechi Ryori dirancang agar tahan beberapa hari, sehingga mengurangi beban pekerjaan rumah tangga di masa liburan.
Lebih dari sekadar kepraktisan, setiap hidangan Osechi Ryori sarat makna. Bahan-bahan dan cara memasaknya melambangkan harapan akan kebahagiaan, kedamaian, keberuntungan, dan kemakmuran di tahun yang akan datang. Dubes Kiya berharap pameran ini akan membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran bagi ASEAN, Jepang, dan kawasan sekitarnya.
Simbolisme dalam Setiap Sajian
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Urusan Komunitas dan Korporasi, Narariya Suprapto, menekankan bahwa Osechi Ryori juga memperkuat persahabatan dan kemitraan antara Jepang dan ASEAN. Makanan, khususnya makanan Jepang, memiliki kekuatan unik untuk menyatukan orang, menciptakan koneksi yang melampaui batas geografis. Melalui Osechi Ryori, kita dapat berbagi cerita, tradisi, dan saling menghormati.
Osechi Ryori disajikan dalam kotak berjenjang yang disebut Jubako. Setiap hidangan memiliki simbol atau harapan tersendiri untuk tahun yang akan datang, dilambangkan melalui permainan kata, warna, dan bentuk yang homofonik. Contohnya, Kuri Kinton (kacang kastanye tumbuk dan ubi jalar), udang, kacang hitam, fishcakes, dan Kombumaki (rumput laut yang digulung) masing-masing memiliki arti dan simbol yang unik.
Mengenal Lebih Dekat Aneka Hidangan Osechi Ryori
Beberapa contoh hidangan Osechi Ryori yang menarik perhatian antara lain:
- Kuri Kinton: Kacang kastanye tumbuk dan ubi jalar, melambangkan kemakmuran dan kelimpahan.
- Udang: Mewakili umur panjang dan kesehatan.
- Kacang Hitam: Simbol kesehatan dan kekuatan.
- Fishcakes: Beragam jenis fishcakes hadir dengan makna yang berbeda-beda, bergantung pada bentuk dan bahannya.
- Kombumaki: Rumput laut yang digulung, melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan.
Pameran Osechi Ryori ini bukan hanya sekadar perkenalan kuliner, tetapi juga jendela untuk memahami budaya dan tradisi Jepang yang kaya. Melalui inisiatif seperti ini, hubungan antara Jepang dan ASEAN diharapkan semakin erat dan saling menguntungkan.
Kesimpulan: Jembatan Budaya Melalui Kuliner
Pameran Osechi Ryori di Sekretariat ASEAN berhasil memperkenalkan kekayaan kuliner Jepang dan memperkuat hubungan bilateral antara Jepang dan ASEAN. Lebih dari sekadar hidangan lezat, Osechi Ryori menjadi simbol budaya, tradisi, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan budaya yang menghubungkan berbagai bangsa dan mempererat persahabatan.