Makna Simbolis Barang-Barang Khas Perayaan Imlek
Jelang Imlek, berbagai barang simbolis seperti jeruk mandarin, lampion, dan angpao beredar; melambangkan harapan baik dan keberuntungan di tahun baru bagi warga Tionghoa.

Menjelang perayaan Imlek di Jakarta, 28 Januari 2024, pedagang di kawasan Pecinan ramai menawarkan aneka barang khas Tahun Baru China. Jeruk mandarin, lampion merah, amplop angpao, dan gantungan shio menjadi komoditas utama yang melambangkan harapan dan keberuntungan.
Menurut pakar feng shui, Yulius Fang, yang dihubungi ANTARA pada 25 Januari 2024, barang-barang ini merepresentasikan tradisi Tionghoa untuk memulai tahun baru dengan hal-hal positif. "Semua penerapan ini adalah bagian dari budaya Tionghoa, memulai tahun baru dengan hal yang baik, untuk harapan setahun ke depan yang lancar dan harmonis," jelasnya.
Simbolisme dalam Perayaan Imlek
Makna simbolis terdapat pada setiap item. Lentera merah, misalnya, melambangkan reuni keluarga, kebahagiaan, dan kemakmuran. Bunga krisan, khususnya yang kuning, dikaitkan dengan umur panjang dan kekayaan. Warna kuning sendiri diasosiasikan dengan kemakmuran dan kejayaan.
Jeruk Mandarin dan Keberuntungan
Jeruk mandarin, buah wajib sajian Imlek, melambangkan kekayaan karena warna kuningnya yang menyerupai emas. Lebih menarik lagi, kata "jeruk" dalam bahasa Mandarin memiliki homofon. Karakter Mandarin untuk jeruk, 橙 (chéng), sama dengan 成 (chéng) yang berarti sukses. Karakter lain untuk jeruk, 桔 (jú), mirip dengan 吉 (jí) yang berarti beruntung.
Buah Apel, Nanas, dan Kue Keranjang
Selain jeruk, buah apel merah juga memiliki makna simbolis. Dalam bahasa Mandarin, apel disebut 苹果 (píng guǒ). Karakter 苹 (píng) memiliki pelafalan sama dengan 平 (píng) yang berarti damai dan tenteram. Warna merah sendiri melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Buah nanas, atau Ong Lai dalam dialek Hokkien, bermakna 旺来 (wàng lái) yang berarti kemakmuran dalam bahasa Mandarin. Kue keranjang, 年糕 (nián gāo), dengan lafal sama dengan 年高 (nián gāo), melambangkan peningkatan pendapatan dan posisi.
Kue Lapis Legit dan Harapan Rezeki Berlimpah
Kue lapis legit juga merupakan hidangan khas Imlek. Lapisan-lapisannya melambangkan kelipatan rezeki; semakin banyak lapisan, semakin besar harapan akan rezeki yang berlimpah. Semua elemen ini membentuk perayaan Imlek yang kaya akan simbolisme dan harapan untuk tahun yang lebih baik.
Kesimpulannya, perayaan Imlek bukan sekadar perayaan tahun baru, tetapi juga momen untuk merefleksikan harapan dan nilai-nilai budaya Tionghoa melalui simbol-simbol yang kaya makna. Dari lampion merah hingga kue keranjang, setiap elemen mengandung pesan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi keluarga dan komunitas.