Lari Maraton 57 KM: Aksi Doni Gahral Adian untuk Anak Penderita Kanker
Doni Gahral Adian akan lari maraton 57 KM dari Monas ke Bogor untuk menggalang dana bagi anak-anak penderita kanker melalui Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia dan mengedukasi masyarakat.

Doni Gahral Adian, seorang pengajar filsafat di Universitas Indonesia, berencana melakukan aksi lari maraton ultra sejauh 57 kilometer dari Tugu Monas, Jakarta Pusat, hingga Tugu Kujang, Bogor. Aksi yang dijadwalkan pada 20 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ini bertujuan mulia: menggalang dana dan meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak penderita kanker di Indonesia. Ia akan memulai larinya pukul 21.00 WIB dan diperkirakan tiba di Bogor pukul 04.00 WIB.
Lari maraton ekstrem ini bukan sekadar tantangan fisik bagi Donny. Ia ingin menunjukkan bahwa rasa lapar, haus, letih, dan cedera yang akan dialaminya selama berlari jauh lebih ringan daripada penderitaan yang dialami anak-anak penderita kanker. Melalui aksi ini, ia berharap dapat menyadarkan masyarakat akan perjuangan berat yang dihadapi anak-anak tersebut dan mendorong kepedulian untuk membantu mereka.
Penggalangan dana dilakukan secara digital melalui laman Kitabisa.com dengan target dana Rp500 juta. Dana tersebut akan digunakan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia untuk membantu pengobatan anak-anak penderita kanker dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan pengobatan di luar cakupan BPJS Kesehatan. Donny akan dikawal selama berlari oleh satu sepeda motor dan satu mobil yang membawa bekal nutrisi dan air minum.
Maraton untuk Harapan Baru Anak Penderita Kanker
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, yang menjadi penerima manfaat dari aksi maraton ini, memberikan bantuan pengobatan dan terapi kepada anak-anak penderita kanker berusia 0-18 tahun dari keluarga pra-sejahtera dan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ketua Yayasan, Tyas Amelia, mengungkapkan bahwa banyak anak-anak penderita kanker yang memiliki cita-cita tinggi, namun penyakit yang diderita menghambat impian mereka.
Sayangnya, hanya sekitar 20 persen anak-anak yang mampu bertahan hidup, karena sebagian besar baru terdeteksi pada stadium lanjut. Yayasan Pita Kuning telah menangani berbagai kasus, termasuk leukemia yang membutuhkan biaya pengobatan hingga Rp2 miliar. Donasi publik sangat dibutuhkan untuk membantu meringankan beban keluarga pasien dan memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi anak-anak ini.
Selain penggalangan dana, aksi ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit kanker dan menghilangkan stigma negatif yang menganggapnya sebagai penyakit menular. Yayasan Pita Kuning sendiri memberikan layanan kunjungan ke rumah penderita melalui relawan tersertifikasi, bukan sebagai rumah singgah.
Mengenal Lebih Dekat Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia didirikan berawal dari keprihatinan melihat banyaknya anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais yang kesulitan finansial. Yayasan ini membantu pasien anak-anak dengan memberikan bantuan obat-obatan dan terapi tambahan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Untuk menjadi anggota yayasan, orang tua cukup menyertakan surat keterangan dokter dan mengikuti proses wawancara serta survei rumah.
Bagi masyarakat yang ingin membantu, dapat menghubungi Yayasan Pita Kuning melalui telepon atau laman resmi mereka. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu meringankan beban pengobatan anak-anak penderita kanker dari keluarga kurang mampu, memberikan mereka kesempatan untuk sembuh dan mengejar impian mereka. Aksi maraton Doni Gahral Adian ini menjadi bukti nyata kepedulian dan harapan untuk masa depan anak-anak Indonesia yang berjuang melawan kanker.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin peduli dan tergerak untuk membantu anak-anak penderita kanker di Indonesia. Partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan harapan kesembuhan dan masa depan yang lebih baik bagi mereka.