Lebaran Ketupat di Gorontalo: Warga Jaton Siapkan Ribuan Bungkus Dodol
Masyarakat keturunan Jawa Tondano di Gorontalo memasak puluhan kilogram dodol dengan resep turun-temurun untuk menyambut Lebaran Ketupat, sebuah tradisi unik satu pekan setelah Idul Fitri.

Warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) di Desa Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, tengah bersemangat mempersiapkan hidangan spesial untuk menyambut Lebaran Ketupat yang jatuh pada Senin, 7 April 2024. Tradisi unik ini dirayakan satu pekan setelah Idul Fitri, dan dodol menjadi salah satu sajian utama yang tak pernah absen.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga pembuat dodol, Rahayu Lihinta, menjelaskan bahwa persiapan Lebaran Ketupat tahun ini cukup besar. Mereka memasak sekitar 40 kilogram dodol menggunakan empat belanga besar. Proses memasak yang memakan waktu dan membutuhkan ketelatenan ini menghasilkan ribuan bungkus dodol siap santap.
Dodol-dodol tersebut nantinya akan dibagikan kepada para tamu yang berkunjung serta keluarga. Uniknya, Rahayu juga menerima pesanan dodol dari pelanggan setia yang telah memesan sejak jauh-jauh hari. Hal ini menunjukkan betapa populernya dodol buatan warga Jaton di Gorontalo.
Tradisi Lebaran Ketupat dan Resep Dodol Turun-Temurun
Lebaran Ketupat bagi warga Jaton di Gorontalo bukan sekadar perayaan, melainkan juga momentum untuk melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Mereka memasak berbagai makanan khas, dan dodol menjadi pusat perhatian. Proses pembuatan dodol sendiri membutuhkan waktu dan keahlian khusus.
'Membuat dodol khas Jaton membutuhkan waktu delapan jam,' ungkap Rahayu. 'Jika kurang dari itu, dodol tidak akan matang sempurna dan hanya akan menempel di daun pembungkusnya.' Hal ini menunjukkan betapa teliti dan detailnya proses pembuatan dodol agar menghasilkan cita rasa yang autentik.
Bahan-bahan yang digunakan pun masih asli dan tetap dipertahankan sejak zaman dahulu. Kelapa, tepung ketan, gula merah, dan kacang tanah menjadi bahan utama. Dodol tersebut kemudian dibungkus dengan daun woka, memberikan aroma khas dan menambah nilai estetika.
'Kami tetap mempertahankan resep asli, tanpa campuran susu atau modifikasi lainnya,' tegas Rahayu. Komitmen untuk menjaga keaslian resep ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap warisan budaya leluhur.
Keunikan Dodol Jaton dan Keramahan Masyarakat
Dodol Jaton memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dodol dari daerah lain. Proses pembuatan yang membutuhkan waktu lama dan penggunaan bahan-bahan alami menghasilkan tekstur dan rasa yang khas. Aroma harum kelapa dan gula merah berpadu dengan tekstur lembut dodol, menciptakan cita rasa yang sulit dilupakan.
Selain dodol, warga Jaton juga menyiapkan berbagai hidangan lain untuk menyambut Lebaran Ketupat. Mereka menyambut tamu dengan hangat dan ramah, memperlihatkan keramahan khas masyarakat Gorontalo. Tradisi ini memperkuat ikatan sosial dan mempererat silaturahmi antar warga.
Lebaran Ketupat di Gorontalo bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga perayaan budaya dan kearifan lokal. Tradisi ini menjadi bukti nyata pelestarian budaya dan kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Melalui dodol dan hidangan lainnya, warga Jaton Gorontalo menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan.
Dengan semangat menjaga tradisi, warga Jaton Gorontalo berharap Lebaran Ketupat tahun ini akan semakin meriah dan membawa berkah bagi semua.