Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Lebih dari Sekadar Kopi: Kisah Sugeng dan Peran Perkebunan Kopi Banaran dalam Menggerakkan Ekonomi Lokal

Dari warung kopi sederhana Sugeng di Banaran, terkuak bagaimana Perkebunan Kopi Banaran tak hanya menghasilkan komoditas, tapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal dan mewariskan kemandirian.

Sabtu, 16 Agu 2025 05:46:00
konten ai
Copied!
Lebih dari Sekadar Kopi: Kisah Sugeng dan Peran Perkebunan Kopi Banaran dalam Menggerakkan Ekonomi Lokal
Dari warung kopi sederhana Sugeng di Banaran, terkuak bagaimana Perkebunan Kopi Banaran tak hanya menghasilkan komoditas, tapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal dan mewariskan kemandirian. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Sore yang lembut menyelimuti Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Semarang, Jawa Tengah, diiringi semburat jingga di langit dan kibaran anggun bendera merah putih. Suasana Agustus yang penuh semangat terpancar dari umbul-umbul cerah dan nyala lampu LED merah-putih yang menerangi lorong, menciptakan nuansa hangat perayaan kemerdekaan.

Di teras warung sederhana, Sugeng, seorang lelaki sepuh berusia 85 tahun, dengan tenang menyeruput kopi Banaran yang harum sembari melayani pembeli. Bersama keponakannya, Abdul, ia menjaga denyut usaha kecil yang bukan sekadar tempat berdagang, melainkan ruang pertemuan bagi warga untuk bertukar cerita sambil menikmati hidangan sederhana.

Kopi yang disajikan Sugeng memiliki kisah panjang, berawal dari masa Belanda membuka kebun kopi di Banaran dan mengajarkan penduduk setempat cara menanam serta mengolahnya. Sejak itu, kopi Banaran tumbuh menjadi kebanggaan, tak lagi dimonopoli perusahaan, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga di Pabelan, Jambu, dan wilayah sejuk lainnya, di bawah naungan Pabrik Kopi Banaran PTPN I Regional 3.

Denyut Ekonomi Perkebunan

Kisah kopi Banaran di Kauman Lor hanyalah sepotong mozaik besar tentang bagaimana perkebunan turut menghidupkan denyut ekonomi di berbagai daerah. Di Lampung, misalnya, masyarakat awalnya tidak mengenal karet sebagai komoditas bernilai tinggi. Namun, kehadiran perkebunan karet menjadi pintu pengenalan, hingga perlahan tumbuh gelombang penanaman yang kini mencakup lebih dari 130 ribu hektare lahan.

Pola serupa terlihat di banyak daerah dengan komoditas berbeda; setiap kali kebun baru dibuka, pengetahuan dan keterampilan juga mengalir ke masyarakat. Pekerja-pekerja kebun, dari pengambil kebijakan hingga pekerja lapangan, membawa pulang ilmu yang kemudian mereka bagikan kepada kerabat dan tetangga. Tanpa pamrih, mereka menjadi guru bagi sesama, mengajarkan teknik menanam dan mengolah, memastikan kualitas biji kopi rakyat setara dengan yang dihasilkan perusahaan.

Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menegaskan peran ini sebagai bukti nyata bahwa perusahaan perkebunan mampu menjadi agen perubahan. Di tempat-tempat terpencil, kehadiran kebun membuka lapangan kerja, menumbuhkan pusat-pusat ekonomi, dan menggerakkan peredaran uang. Hubungan yang terjalin antara perusahaan dan masyarakat bukan semata hubungan kerja, tetapi juga kemitraan yang saling menguatkan.

Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Keberadaan unit kerja perkebunan, menurut Teddy, secara langsung menyerap ribuan tenaga kerja lokal, baik sebagai karyawan tetap maupun pekerja harian. Dampaknya terasa dalam penurunan angka pengangguran dan peningkatan pendapatan keluarga. Namun, yang lebih penting adalah ekosistem ekonomi yang tercipta, dari warung kopi di Kauman Lor hingga pasar karet di Lampung, dari pedagang kecil hingga pelaku usaha kreatif yang memanfaatkan bahan lokal.

Komitmen perusahaan perkebunan tidak berhenti pada produksi semata. Melalui kemitraan dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal, perusahaan berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata. Ini selaras dengan visi membangun dari desa, memperluas lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.

Kisah di Desa Kauman Lor adalah potret kecil dari perubahan yang dibawa kehadiran industri perkebunan. Tidak ada yang serba instan, melainkan semuanya butuh waktu, interaksi, dan kesediaan berbagi. Namun, ketika modal pengetahuan berpadu dengan kerja keras masyarakat, lahirlah kemandirian yang mampu bertahan melewati perubahan zaman.

Warung Sugeng mungkin sederhana, tapi di dalamnya tersimpan nilai ekonomi, sejarah, dan kebanggaan lokal. Kopi yang disajikan Abdul kepada pelanggan adalah hasil dari rantai panjang kerja sama antara perusahaan, petani, dan komunitas. Setiap kebun yang dibuka, setiap pabrik yang beroperasi, adalah titik mula bagi lahirnya peluang baru yang memungkinkan pedagang mendapatkan lebih banyak pembeli, perajin menemukan pasar, dan anak-anak melihat bahwa masa depan bisa dibangun di kampung halaman sendiri.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Cara Mengundang Teman di TikTok: Panduan Lengkap untuk Pemula
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • ekonomi perkebunan
  • jawa tengah
  • kisah inspiratif
  • komoditas pertanian
  • konten ai
  • kopi banaran
  • pemberdayaan masyarakat
  • #planetantara
  • ptpn i
  • semarang
  • umkm lokal
  • warung kopi
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • aplikasi

    Cara Mengundang Teman di TikTok: Panduan Lengkap untuk Pemula

    5 Okt 2025
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.