Lupa Lokasi Makam? Pengurus TPU Karet Bivak Bantu Peziarah Temukan Kerabat
Ratusan peziarah TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, kesulitan menemukan makam keluarga mereka pada Lebaran kedua; petugas membantu dengan data tanggal wafat.
Sejumlah pengunjung Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, mengalami kesulitan menemukan lokasi makam keluarga mereka pada Selasa (01/04). Kejadian ini terjadi pada hari kedua Lebaran, mengakibatkan sejumlah peziarah mengadu kepada pengurus pemakaman. Petugas administrasi TPU Karet Bivak, Yani, mengungkapkan bahwa hingga siang hari, sekitar 10 peziarah telah melapor lupa lokasi makam kerabat mereka.
Berdasarkan keterangan Yani kepada wartawan, sebagian besar peziarah yang lupa lokasi makam berasal dari luar kota, bahkan ada pula Warga Negara Asing (WNA). Kesibukan sehari-hari dan waktu yang cukup lama sejak terakhir kali berziarah diduga menjadi penyebab utama mereka kesulitan mengingat lokasi pemakaman.
Meskipun demikian, para petugas TPU Karet Bivak sigap membantu para peziarah yang kebingungan. Dengan memanfaatkan data tanggal wafat sebagai acuan, petugas berhasil membantu menemukan lokasi makam yang dimaksud. Sistem pencatatan data makam, baik manual maupun digital, menjadi kunci keberhasilan dalam pencarian ini.
Mencari Makam di TPU Karet Bivak
Yani menjelaskan bahwa proses pencarian makam dilakukan dengan berpedoman pada tanggal wafat almarhum. "Jadi, tadi kita patokannya menjadi kubur itu dengan berpatokan pada tanggal wafat, bisa kita cari langsung. Kita kan ada datanya. Kita bisa cari pada sistem atau buku manual," jelas Yani. Sistem pencatatan data yang terorganisir di TPU Karet Bivak terbukti sangat membantu dalam situasi seperti ini.
TPU Karet Bivak sendiri memiliki sekitar 60.000 petak makam. Setiap petak makam dapat memuat satu hingga tiga makam, tergantung ukurannya. Jumlah makam yang sangat banyak ini tentu saja menyulitkan peziarah yang lupa lokasi makam tanpa bantuan petugas yang berpengalaman.
Jumlah peziarah yang datang ke TPU Karet Bivak pada hari kedua Lebaran juga terbilang tinggi. Yani menyebutkan bahwa hingga pukul 12.00 WIB, tercatat sekitar 1.500 peziarah telah berkunjung. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 3.500 orang pada sore hari, meskipun lebih sedikit dibandingkan hari pertama Lebaran yang mencapai 7.000 pengunjung.
Data Makam dan Jumlah Pengunjung
Petugas TPU Karet Bivak memberikan informasi tambahan terkait jumlah pengunjung. "Hari ini, mulai jam 07.00 WIB sampai jam 12.00 WIB, sudah ada sekitar 1.500 pengunjung," kata Yani. Ia memprediksi jumlah pengunjung akan meningkat hingga 3.500 pada sore hari, atau sekitar setengah dari jumlah pengunjung pada hari pertama Lebaran. Perbedaan jumlah pengunjung antara hari pertama dan kedua Lebaran kemungkinan disebabkan oleh faktor mudik dan aktivitas lainnya.
Yani juga menjelaskan bahwa penurunan jumlah pengunjung pada Lebaran kedua dibandingkan Lebaran pertama cukup signifikan. "Yang padat itu kemarin. Kalau hari ini kan mungkin orang-orang udah pada mudik atau ada urusan lain," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepadatan pengunjung di TPU Karet Bivak sangat dipengaruhi oleh momen-momen hari besar keagamaan.
Meskipun menghadapi tantangan dalam jumlah pengunjung yang cukup banyak dan beberapa kasus peziarah yang lupa lokasi makam, TPU Karet Bivak menunjukkan kesiapannya dalam melayani para peziarah. Sistem pencatatan data yang baik dan petugas yang responsif menjadi kunci keberhasilan dalam membantu peziarah menemukan makam kerabat mereka.
Pengalaman ini juga menjadi pengingat penting bagi para peziarah untuk mencatat dan menyimpan informasi lokasi makam keluarga mereka dengan baik, guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.