Megawati Tegaskan Kemerdekaan Indonesia Bukan Hadiah, Hasil Perjuangan Darah dan Air Mata
Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan. Simak pesan pentingnya bagi bangsa dan kader PDIP.

Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, kembali menegaskan esensi sejati kemerdekaan bangsa. Dalam sebuah upacara yang berlangsung di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus, Megawati secara lugas menyatakan bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati bukanlah sebuah hadiah. Pernyataan ini menjadi pengingat penting akan nilai-nilai perjuangan yang mendasari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan Megawati saat bertindak sebagai inspektur upacara, sebuah momen simbolis untuk menanamkan semangat patriotisme kepada seluruh jajaran partai. Ia menekankan bahwa proklamasi kemerdekaan adalah hasil dari pengorbanan besar, melibatkan darah, keringat, dan air mata para pendiri bangsa serta pejuang yang rela mengorbankan segalanya demi tegaknya Sang Saka Merah Putih. Pesan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kolektif akan harga sebuah kebebasan.
Oleh karena itu, Megawati mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar tidak pernah melupakan jasa para pahlawan, sebuah amanat yang juga pernah disampaikan oleh Proklamator dan Presiden Pertama RI, Soekarno. Kutipan "bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa pahlawannya" menjadi landasan kuat bagi pesan moral ini. Hal ini sekaligus menjadi seruan untuk terus menghargai dan meneruskan cita-cita luhur para pejuang kemerdekaan.
Makna Sejati Kemerdekaan: Bukan Hadiah
Megawati Soekarnoputri secara tegas menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak didapatkan secara cuma-cuma. Kemerdekaan ini merupakan buah dari perjuangan panjang dan berat yang melibatkan pengorbanan jiwa serta raga. Pernyataan ini menegaskan bahwa setiap tetes darah dan keringat yang tumpah selama masa perjuangan adalah fondasi utama bagi kemerdekaan yang dirasakan saat ini.
Menurutnya, memahami kemerdekaan sebagai hasil perjuangan adalah kunci untuk menghargai warisan para pahlawan. Hal ini sejalan dengan filosofi yang diajarkan oleh Bung Karno, yang selalu menekankan pentingnya ingatan kolektif terhadap sejarah dan para pejuang. Mengingat jasa pahlawan bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga sumber inspirasi untuk terus membangun bangsa.
Penekanan pada "bukan hadiah" juga berfungsi sebagai pengingat agar generasi penerus tidak lengah dan selalu siap menjaga kedaulatan. Kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab, bukan sekadar warisan yang bisa dinikmati tanpa upaya. Ini adalah panggilan untuk terus mengisi kemerdekaan dengan karya nyata dan dedikasi.
Pesan Megawati untuk Kader dan Bangsa
Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh kader PDI Perjuangan di seluruh penjuru Indonesia. Ia menegaskan bahwa tugas utama kader partai adalah menjaga api kemerdekaan agar tidak pernah padam. Pesan ini mencakup pentingnya resistensi terhadap dorongan kepentingan pribadi maupun golongan yang dapat menggerus semangat kebangsaan.
Lebih lanjut, Megawati mengingatkan agar kader tidak goyah oleh godaan kekuasaan dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri. Integritas dan komitmen terhadap rakyat menjadi pilar utama dalam menjalankan amanah perjuangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap langkah politik yang diambil senantiasa berpihak pada kepentingan umum dan keutuhan bangsa.
Pesan ini menggarisbawahi pentingnya ideologi partai yang berlandaskan pada nilai-nilai kemerdekaan dan kerakyatan. Dengan menjaga api kemerdekaan, kader diharapkan dapat terus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita proklamasi, serta memastikan bahwa perjuangan para pahlawan tidak sia-sia. Ini adalah seruan untuk konsisten dalam pengabdian kepada negara dan rakyat.
Semangat HUT ke-80 RI: Bersatu Menuju Indonesia Maju
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2025 mengusung tema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Tema ini merefleksikan semangat kebangsaan yang harus terus dipelihara sebagai fondasi kokoh untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik. Ini adalah visi kolektif untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.
Dalam rangka peringatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan memimpin langsung Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta. Momen ini menjadi puncak dari serangkaian acara yang dirancang untuk menyemarakkan HUT ke-80 RI. Kehadiran Presiden menunjukkan komitmen negara dalam menghormati dan merayakan hari bersejarah ini.
Berbagai kegiatan telah disiapkan untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, antara lain Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat, serta Karnaval Bersatu Kemerdekaan. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam perayaan, sekaligus menumbuhkan rasa persatuan dan kebanggaan nasional.