Menbud Resmikan Ruang Pamer Museum Muhammadiyah Yogyakarta
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, meresmikan ruang pamer baru Museum Muhammadiyah di Yogyakarta, menekankan pentingnya museum sebagai jembatan antar generasi dan pelestari sejarah perjuangan Muhammadiyah.
![Menbud Resmikan Ruang Pamer Museum Muhammadiyah Yogyakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220217.763-menbud-resmikan-ruang-pamer-museum-muhammadiyah-yogyakarta-1.jpg)
Yogyakarta, 2 Februari 2024 - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, secara resmi membuka ruang pamer baru Museum Muhammadiyah, yang diberi tajuk 'Zona Muhammadiyah Untuk Indonesia', di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, Yogyakarta. Peresmian ini menandai langkah penting dalam pelestarian sejarah organisasi Muhammadiyah.
Menbud Fadli Zon dalam sambutannya menyampaikan bahwa museum bukan sekadar tempat menyimpan artefak masa lalu. Lebih dari itu, museum harus mampu menghidupkan narasi sejarah dan menjadi jembatan bagi generasi penerus. Beliau menekankan pentingnya peran Museum Muhammadiyah, khususnya di Yogyakarta, yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Indonesia. Yogyakarta, menurut beliau, memiliki lebih dari 42 museum, sekitar 10 persen dari total museum di Indonesia.
Kehadiran Museum Muhammadiyah di Yogyakarta sangat tepat, mengingat akar sejarah perkembangan organisasi ini tidak terpisahkan dari kota tersebut. Dengan sejarah panjang sejak berdiri pada tahun 1912, Muhammadiyah memiliki banyak pelajaran berharga yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang. Museum ini diharapkan menjadi jembatan penghubung antar generasi, dari masa lalu hingga masa depan.
Museum Muhammadiyah dirancang untuk memberikan gambaran komprehensif tentang perjuangan Muhammadiyah di berbagai bidang, termasuk keagamaan, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Melalui koleksi yang tersimpan, masyarakat dapat mengenal lebih dekat tokoh-tokoh penting dan kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia.
Rektor UAD, Prof. Muchlas, M.T., dalam laporannya menjelaskan bahwa pembangunan museum dilakukan dalam tiga tahap dengan bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembangunannya rampung pada kuartal terakhir tahun 2022, dan museum telah beroperasi selama lebih dari setahun.
Museum Muhammadiyah telah mencatat jumlah pengunjung yang signifikan. Hingga awal tahun 2025, tercatat 100.669 pengunjung dengan rata-rata 3.000 pengunjung per bulan. Koleksi museum pun terus bertambah, saat ini mencapai 2.812 koleksi, menunjukkan minat masyarakat yang terus meningkat terhadap sejarah Muhammadiyah.
Keberhasilan Museum Muhammadiyah dalam menarik pengunjung dan mengembangkan koleksinya menjadi bukti nyata peran penting museum sebagai tempat pelestarian sejarah dan pendidikan bagi masyarakat. Museum ini merupakan aset berharga bagi Yogyakarta dan Indonesia, menunjukkan sejarah panjang dan kontribusi organisasi Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia.