Mengejutkan! Susi Pudjiastuti Keberatan Pernyataan Akademisi Unpad Soal Bibit Lobster dan KJA di Pangandaran
Susi Pudjiastuti menyatakan keberatan atas pernyataan akademisi Unpad terkait bibit lobster dan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pangandaran, memicu perdebatan ekosistem.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, baru-baru ini menyatakan keberatan kerasnya. Pernyataan ini ditujukan kepada seorang akademisi Universitas Padjajaran (Unpad). Hal ini terkait dengan pembahasan mengenai bibit lobster dan keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Pangandaran.
Keberatan Susi muncul setelah diskusi di Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, akademisi Unpad menyebut bibit lobster akan mati percuma jika tidak ditangkap. Susi menganggap pandangan tersebut tidak sesuai dengan prinsip ekosistem laut.
Insiden ini terjadi pada Rabu (14/8) di Pangandaran, setelah Susi memilih keluar dari rapat sebelumnya. Ia kemudian menyampaikan klarifikasi kepada masyarakat. Susi menegaskan bahwa dalam ekosistem, tidak ada yang sia-sia, termasuk daur ulang kehidupan di laut.
Kontroversi Pernyataan Akademisi dan Filosofi Ekosistem Laut
Susi Pudjiastuti secara terbuka menyampaikan keberatannya terhadap pandangan akademisi Unpad tersebut. Ia mengutip pernyataan, "Masa seorang profesor perikanan ngomong kalau bibit lobster itu tidak ditangkap mati di tengah laut percuma." Susi menegaskan bahwa dalam ekosistem laut, tidak ada konsep 'percuma' karena semua komponen memiliki peran dan saling terkait.
Menurut Susi, pandangan yang menyatakan bibit lobster akan mati sia-sia jika tidak ditangkap adalah keliru. Ia menjelaskan bahwa kematian dalam ekosistem merupakan bagian dari daur ulang alami. Jika bibit lobster mati di laut, ia akan dimakan oleh organisme lain, menjadi sumber energi dan nutrisi bagi rantai makanan.
Filosofi ini mencerminkan pemahaman mendalam Susi tentang keberlanjutan dan keseimbangan alam. Ia selalu menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut agar tetap sehat dan produktif secara alami, tanpa intervensi yang merusak keseimbangan yang telah ada.
Sikap Tegas Susi Pudjiastuti: Penolakan KJA Demi Kelestarian dan Ekonomi Lokal
Tanggapan Susi terhadap pernyataan akademisi tersebut terjadi setelah ia menghadiri pertemuan penting. Pertemuan itu melibatkan jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Unpad, dan tokoh masyarakat. Diskusi tersebut digelar di ruang rapat Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Saat diskusi memanas dan pernyataan akademisi muncul, Susi memilih untuk keluar dari ruang pertemuan. Ia kemudian mengklarifikasi tindakannya kepada masyarakat di Susi Air Beach Strip, Pangandaran. Susi menjelaskan bahwa ia keluar untuk menghindari ucapan yang tidak pantas atau konfrontasi langsung dengan akademisi tersebut.
Terkait Keramba Jaring Apung (KJA), Susi Pudjiastuti bersama masyarakat Pangandaran menunjukkan sikap tegas. Mereka secara kolektif menolak keberadaan KJA di Pantai Timur Pangandaran. Penolakan ini didasari kekhawatiran KJA dapat mengganggu aktivitas nelayan tradisional dan merusak potensi sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Susi mendesak pemerintah untuk segera mencabut izin KJA yang telah ada. Ia menekankan bahwa keberadaan KJA tidak hanya mengancam mata pencaharian nelayan lokal, tetapi juga berpotensi merusak keindahan alam dan ekosistem laut Pangandaran yang menjadi daya tarik utama pariwisata.