Mengenal Jenderal Tandyo Budi Revita, Eks Wakil KSAD yang Kini Jabat Wakil Panglima TNI
Jenderal TNI Tandyo Budi Revita resmi mengemban tugas baru sebagai Wakil Panglima TNI. Simak komitmennya dalam memperkuat sistem pertahanan negara.

Pengangkatan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI menjadi sorotan utama di lingkungan militer Indonesia. Mantan Wakil KSAD ini secara resmi mengemban tugas barunya setelah diantar oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Acara serah terima jabatan ini berlangsung di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, menandai babak baru dalam karier militer Tandyo.
Prosesi pengantaran tugas ini merupakan tradisi yang lazim dilakukan di lingkungan TNI, sebagai bentuk penghormatan dan perpisahan. Jenderal Tandyo berpamitan dengan rekan-rekan seperjuangannya di Mabes TNI AD, yang telah mendampinginya selama bertugas. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi Tandyo untuk menyampaikan apresiasi serta refleksi atas masa baktinya di Angkatan Darat.
Dalam kesempatan tersebut, terlihat Jenderal Tandyo menyalami sejumlah perwira tinggi, termasuk Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI. Penugasan ini diharapkan dapat membawa kontribusi signifikan bagi penguatan pertahanan negara. Peran Wakil Panglima TNI sangat strategis dalam mendukung tugas Panglima TNI.
Tradisi Pengantaran Tugas dan Pamitan Jenderal Tandyo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memimpin langsung acara pengantaran Jenderal TNI Tandyo Budi Revita. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi "pengantaran tugas" yang bertujuan memberikan penghormatan kepada perwira yang akan menempati posisi baru. Suasana haru dan bangga menyelimuti Mabes TNI AD saat Tandyo berpamitan.
Jenderal Tandyo Budi Revita menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh jajaran TNI AD atas kerja sama yang terjalin selama ini. Ia mengakui bahwa setiap individu memiliki kekurangan, dan berharap kontribusinya dapat terus berlanjut di posisi barunya. "Saya mohon maaf apabila dalam perbuatan, tutur kata, tingkah laku dan juga belum bisa berkontribusi secara maksimal terhadap TNI Angkatan Darat," ujar Tandyo.
Momen pamitan ini menjadi bukti kuatnya tali silaturahmi dan kekeluargaan di tubuh TNI. Rekan-rekan Jenderal Tandyo memberikan dukungan penuh untuk penugasan barunya. Pengalaman Tandyo sebagai Wakil KSAD akan menjadi bekal berharga dalam menjalankan amanah sebagai Wakil Panglima TNI.
Komitmen Wakil Panglima TNI dalam Memperkuat Pertahanan Negara
Sebagai Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan pentingnya komitmen seluruh prajurit dalam memperkuat sistem pertahanan negara. Ia menyoroti relevansi Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sebagai doktrin utama. Sishankamrata menjadi fondasi kokoh bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tandyo juga mengaitkan visi ini dengan capaian Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui program pembentukan dan pemekaran satuan TNI. "Kita memiliki sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) dengan doktrin turunannya, yaitu sistem pertahanan pulau-pulau besar dan gugusan pulau-pulau strategis yang harus kita bangun bersama," jelasnya. Ini menunjukkan sinergi antara kebijakan pertahanan dan implementasi di lapangan.
Ia menambahkan, "Hal ini telah terbukti, dalam kurun waktu 390 hari masa kepemimpinannya, Presiden RI mampu diwujudkan pembangunan 100 batalyon baru. Inilah implementasi nyata dari Sishankamrata." Pernyataan ini menekankan kecepatan dan efektivitas program pertahanan. Jenderal Tandyo berharap seluruh jajaran TNI AD terus memperkuat Sishankamrata demi menjaga kedaulatan NKRI.