Mengenal Tradisi Unik: 120 Penyelam Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut Maluku Utara
Peringatan HUT RI ke-80 di Maluku Utara diwarnai aksi spektakuler pengibaran bendera bawah laut oleh 120 penyelam, menjadikannya daya tarik wisata bahari.

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Maluku Utara dimeriahkan dengan sebuah upacara unik dan spektakuler. Pemerintah Daerah Maluku Utara bersama Wanita Selam Indonesia (WASI) dan komunitas selam setempat sukses menggelar pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut. Kegiatan ini menjadi sorotan utama dalam rangkaian perayaan kemerdekaan.
Acara bersejarah tersebut berlangsung di keindahan Laut Sulamadaha, Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu, 9 Agustus. Sebanyak 120 penyelam dari berbagai latar belakang, termasuk aparat keamanan, masyarakat umum, dan pegiat pariwisata, turut serta dalam momen patriotik ini. Mereka datang dari Maluku Utara dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Upacara ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati kemerdekaan, tetapi juga sebagai wujud nyata menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Mengingat lebih dari 70 persen wilayah Indonesia adalah lautan, kegiatan ini menegaskan pentingnya menjaga keutuhan wilayah bahari. Selain itu, inisiatif ini juga berupaya memperkenalkan potensi wisata bawah laut Maluku Utara kepada khalayak luas.
Simbol Kedaulatan dan Pesona Bahari
Dalam upacara pengibaran bendera bawah laut tersebut, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menunjukkan dedikasi luar biasa. Beliau melakukan free diving dengan kostum ikan duyung sembari membawa Bendera Merah Putih. Bendera kebanggaan itu kemudian diserahkan kepada Ketua WASI, Tri Tito Karnavian, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Prosesi pengibaran bendera di bawah air diiringi dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, menciptakan suasana khidmat. Setelah bendera berkibar, acara dilanjutkan dengan parade bendera oleh seluruh penyelam. Momen ini menjadi representasi kuat dari persatuan dan kecintaan terhadap tanah air, khususnya wilayah maritim.
Tri Tito Karnavian, Ketua WASI, mengungkapkan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat mendorong Maluku Utara sebagai destinasi liburan laut nasional. Menurutnya, upacara bendera di bawah laut ini merupakan cara efektif untuk mempromosikan keindahan bawah laut provinsi. Ini sekaligus menegaskan komitmen menjaga kedaulatan negara melalui sektor kelautan.
Maluku Utara: Destinasi Wisata Bawah Laut Unggulan
Potensi wisata bahari Provinsi Maluku Utara memang sangat menjanjikan, terutama bagi para penyelam dan penggemar olahraga bawah laut. Keindahan terumbu karang, biota laut yang beragam, serta perairan yang jernih menjadikan Maluku Utara pilihan menarik. Kegiatan pengibaran bendera ini menjadi panggung sempurna untuk menyoroti kekayaan alam tersebut.
Aksesibilitas menuju Maluku Utara kini semakin mudah dengan adanya rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Ternate, serta Manado ke Ternate. Kemudahan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun internasional. Tri Tito Karnavian meyakini bahwa Maluku Utara memiliki semua elemen untuk menjadi alternatif destinasi wisata bahari yang patut diperhitungkan.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ini, upaya pelestarian ekosistem bawah laut juga tidak luput dari perhatian. Sebelum upacara utama, telah dilakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Falajawa, Ternate, pada 7 Agustus 2025. Inisiatif ini menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan laut.
Selain transplantasi karang, berbagai kegiatan konservasi lain juga dilaksanakan, seperti pelepasan tukik dan penanaman mangrove. Sosialisasi penanganan sampah plastik turut menjadi agenda penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Rangkaian acara ini menegaskan bahwa pengembangan pariwisata berjalan seiring dengan upaya pelestarian alam.